Solo (ANTARA) - Pegadaian Cokronegaran Surakarta, Jawa Tengah, menargetkan angka transaksi Rp101,5 miliar hingga akhir 2019 atau tumbuh 15,34 persen dibandingkan realisasi pada 2018.
"Kalau realisasi transaksi di tempat kami sepanjang tahun lalu sebesar Rp88 miliar," kata Pimpinan Cabang Pegadaian Cokronegaran Joko Wiratno di Solo, Selasa.
Ia mengatakan bahwa realisasi tahun ini hingga 8 Juni sudah mencapai Rp87,78 miliar atau melebihi dari target awal sebesar Rp86,72 miliar.
"Kalau dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, secara yoy (year on year atau tahunan, red) ada peningkatan sebesar 11,56 persen," katanya.
Dari total transaksi tersebut, dikatakannya, didominasi oleh produk gadai hingga 86 persennya. Sedangkan sisanya yaitu 14 persen merupakan produk mikro, di antaranya kreasi, amanah, dan tabungan emas.
"Misalnya produk kreasi, ini kredit dengan jaminan BPKB, sifatnya untuk usaha. Ada juga kredit amanah yaitu untuk pembiayaan kendaraan motor dan mobil," katanya.
Sementara itu, dikatakannya, pascalebaran cukup banyak nasabah yang berdatangan untuk melakukan gadai.
"Ada juga beberapa nasabah yang melakukan perpanjangan gadai. Usai Lebaran barang gadai yang mendominasi adalah produk emas," katanya.
Ia mengatakan kondisi tersebut hampir sama dengan periode sama tahun-tahun sebelumnya. Menurut dia, yang membedakan yaitu jika biasanya sebelum Lebaran banyak yang menebus barang gadai karena untuk digunakan saat Lebaran, untuk tahun ini jumlahnya tidak sebanyak tahun-tahun sebelumnya.
"Kalau realisasi transaksi di tempat kami sepanjang tahun lalu sebesar Rp88 miliar," kata Pimpinan Cabang Pegadaian Cokronegaran Joko Wiratno di Solo, Selasa.
Ia mengatakan bahwa realisasi tahun ini hingga 8 Juni sudah mencapai Rp87,78 miliar atau melebihi dari target awal sebesar Rp86,72 miliar.
"Kalau dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, secara yoy (year on year atau tahunan, red) ada peningkatan sebesar 11,56 persen," katanya.
Dari total transaksi tersebut, dikatakannya, didominasi oleh produk gadai hingga 86 persennya. Sedangkan sisanya yaitu 14 persen merupakan produk mikro, di antaranya kreasi, amanah, dan tabungan emas.
"Misalnya produk kreasi, ini kredit dengan jaminan BPKB, sifatnya untuk usaha. Ada juga kredit amanah yaitu untuk pembiayaan kendaraan motor dan mobil," katanya.
Sementara itu, dikatakannya, pascalebaran cukup banyak nasabah yang berdatangan untuk melakukan gadai.
"Ada juga beberapa nasabah yang melakukan perpanjangan gadai. Usai Lebaran barang gadai yang mendominasi adalah produk emas," katanya.
Ia mengatakan kondisi tersebut hampir sama dengan periode sama tahun-tahun sebelumnya. Menurut dia, yang membedakan yaitu jika biasanya sebelum Lebaran banyak yang menebus barang gadai karena untuk digunakan saat Lebaran, untuk tahun ini jumlahnya tidak sebanyak tahun-tahun sebelumnya.