Temanggung (ANTARA) - Nasib naas dialami seorang anak asal Bontang Kalimantan Timur, Rahma Romadhon (12) karena tewas tenggelam di Sungai Progo, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, saat mancing di sungai tersebut.
Pelaksana Tugas Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Temanggung, Gito Walngadi di Temanggung, Jumat, mengatakan lokasi kejadian Sungai Progo di Dusun Plumbon, Desa Bengkal, Kecamatan Kranggan.
Ia menuturkan korban adalah warga Bontang yang tengah mudik Lebaran di Temanggung. Untuk mengisi libur Lebaran, dia bersama beberapa temannya mancing di Sungai Progo.
Ia menuturkan menurut beberapa saksi, korban sedang memancing bersama teman-temannya dan korban terpeleset ke sebuah kedung di Sungai Progo.
"Karena tidak bisa berenang korban tenggelam. Teman korban melapor ke warga dan salah satu warga Bengkal kemudian melaporkan ke posko mudik BPBD," katanya.
Setelah mendapat laporan itu, tiga personel BPBD kemudian meluncur ke lokasi. Namun, karena terjebak macet dan selang 30 menit kemudian korban ditemukan penambang pasir dalam kondisi meninggal dan langsung dibawa ke rumah duka.
Ia menuturkan korban langsung dibawa ke rumah duka di Dusun Gambasan Wetan RT07/RW02 Desa Gambasan Kecamatan Selopampang.
Gito mengatakan lokasi mancing di salah satu kedung yang memiliki kedalaman air cukup dalam dibandingkan dengan tempat sekitarnya sehingga berbahaya bagi meraka yang tidak bisa berenang kalau bermain di tempat tersebut.
Pelaksana Tugas Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Temanggung, Gito Walngadi di Temanggung, Jumat, mengatakan lokasi kejadian Sungai Progo di Dusun Plumbon, Desa Bengkal, Kecamatan Kranggan.
Ia menuturkan korban adalah warga Bontang yang tengah mudik Lebaran di Temanggung. Untuk mengisi libur Lebaran, dia bersama beberapa temannya mancing di Sungai Progo.
Ia menuturkan menurut beberapa saksi, korban sedang memancing bersama teman-temannya dan korban terpeleset ke sebuah kedung di Sungai Progo.
"Karena tidak bisa berenang korban tenggelam. Teman korban melapor ke warga dan salah satu warga Bengkal kemudian melaporkan ke posko mudik BPBD," katanya.
Setelah mendapat laporan itu, tiga personel BPBD kemudian meluncur ke lokasi. Namun, karena terjebak macet dan selang 30 menit kemudian korban ditemukan penambang pasir dalam kondisi meninggal dan langsung dibawa ke rumah duka.
Ia menuturkan korban langsung dibawa ke rumah duka di Dusun Gambasan Wetan RT07/RW02 Desa Gambasan Kecamatan Selopampang.
Gito mengatakan lokasi mancing di salah satu kedung yang memiliki kedalaman air cukup dalam dibandingkan dengan tempat sekitarnya sehingga berbahaya bagi meraka yang tidak bisa berenang kalau bermain di tempat tersebut.