Semarang (ANTARA) - Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah terus berupaya meningkatkan angka konsumsi ikan yang masih tergolong rendah dibandingkan daerah lain yakni hanya 29,19 kilogram per kapita per tahun pada 2018.
"Untuk meningkatkan konsumsi ikan masyarakat, kami telah melakukan terobosan-terobosan dan yang sudah berjalan adalah mendistribusikan ikan-ikan segar dari pantai-pantai Jateng menuju daerah pedalaman (daerah yang jauh dari pantai dan laut, red)," kata Kepala DKP Provinsi Jateng Fendiawan Tiskiantoro di Semarang, Rabu.
Ia menyebutkan tingkat konsumsi ikan di daerah pedalaman masih sangat rendah yakni hanya sekitar 22 kg/kapita/tahun sehingga DKP Jateng memiliki program pengiriman ikan langsung dari pantai menuju pedalaman.
Yang saat ini sudah berjalan di Kota Surakarta dengan pengiriman ikan sebanyak 20 ton per bulan.
Selain itu, program-program sosialisasi untuk gemar makan ikan juga terus digiatkan, termasuk program pembinaan untuk melakukan pengolahan berbagai makanan berbahan dasar ikan.
"Yang terbaru, kami berencana untuk membuat surat edaran kepada Taman Kanak-Kanak dan PAUD untuk wajib menyediakan menu ikan, serta sekolah-sekolah lain juga kami sarankan untuk makan ikan, sedangkan instansi, kami harap dalam setiap acara selalu menyediakan menu ikan," ujarnya.
Dengan berbagai cara itu, Fendiawan optimistis angka konsumsi ikan di Jateng akan berangsur meningkat, bahkan pada tahun ini, DKP Jateng menargetkan tingkat konsumsi ikan menjadi 30 kg/kapita/tahun.
Jateng sendiri memiliki luas laut sebesar 1,640.000 hektare dengan hasil perikanan baik yang dari nelayan tangkap maupun nelayan budidaya sebanyak 956.000 ton ikan tiap tahunnya.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mendorong DKP Jateng untuk terus menyosialisasikan program gemar makan ikan karena ikan memiliki banyak kandungan baik bagi kesehatan masyarakat l, khususnya pertumbuhan dan kecerdasan anak-anak.
"Gerakan gemar makan ikan harus digenjot. Inovasi dan kreasi harus dilakukan untuk meningkatkan tingkat konsumsi ikan masyarakat Jateng," katanya.
"Untuk meningkatkan konsumsi ikan masyarakat, kami telah melakukan terobosan-terobosan dan yang sudah berjalan adalah mendistribusikan ikan-ikan segar dari pantai-pantai Jateng menuju daerah pedalaman (daerah yang jauh dari pantai dan laut, red)," kata Kepala DKP Provinsi Jateng Fendiawan Tiskiantoro di Semarang, Rabu.
Ia menyebutkan tingkat konsumsi ikan di daerah pedalaman masih sangat rendah yakni hanya sekitar 22 kg/kapita/tahun sehingga DKP Jateng memiliki program pengiriman ikan langsung dari pantai menuju pedalaman.
Yang saat ini sudah berjalan di Kota Surakarta dengan pengiriman ikan sebanyak 20 ton per bulan.
Selain itu, program-program sosialisasi untuk gemar makan ikan juga terus digiatkan, termasuk program pembinaan untuk melakukan pengolahan berbagai makanan berbahan dasar ikan.
"Yang terbaru, kami berencana untuk membuat surat edaran kepada Taman Kanak-Kanak dan PAUD untuk wajib menyediakan menu ikan, serta sekolah-sekolah lain juga kami sarankan untuk makan ikan, sedangkan instansi, kami harap dalam setiap acara selalu menyediakan menu ikan," ujarnya.
Dengan berbagai cara itu, Fendiawan optimistis angka konsumsi ikan di Jateng akan berangsur meningkat, bahkan pada tahun ini, DKP Jateng menargetkan tingkat konsumsi ikan menjadi 30 kg/kapita/tahun.
Jateng sendiri memiliki luas laut sebesar 1,640.000 hektare dengan hasil perikanan baik yang dari nelayan tangkap maupun nelayan budidaya sebanyak 956.000 ton ikan tiap tahunnya.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mendorong DKP Jateng untuk terus menyosialisasikan program gemar makan ikan karena ikan memiliki banyak kandungan baik bagi kesehatan masyarakat l, khususnya pertumbuhan dan kecerdasan anak-anak.
"Gerakan gemar makan ikan harus digenjot. Inovasi dan kreasi harus dilakukan untuk meningkatkan tingkat konsumsi ikan masyarakat Jateng," katanya.