Jakarta (ANTARA) - Penjaga gawang Kepa Arrizabalaga menjadi pahlawan kemenangan Chelsea setelah mementahkan sepakan penendang terakhir Eintracht Frankfurt, Goncalo Paciencia, dalam drama adu penalti pada leg kedua semifinal Liga Champions di Stamford Bridge, Jumat pagi WIB.
Chelsea yang seri agregat 2-2 melawan Frankfurt lolos ke final untuk menantang Arsenal pada 29 Mei di Baku, Azerbaijan, berkat menang adu penalti 4-3. Satu penendang Chelsea dan dua penendang Frankfurt gagal memasukkan bola dalam drama itu.
Kepa Arrizabalaga mengungkapkan kegembiraannya telah menjadi faktor utama kelolosan The Blues ke final Liga Europa.
"Hari ini kami menang, pada final yang lain kami kalah. Saya minta maaf karena ini tidak adil untuk Frankfurt. Mereka sangat bagus, tim amat sangat kuat, tetapi kami senang," kata dia dalam laman UEFA.
"Kami sangat senang lolos ke final di Baku. Pada adu penalti terakhir kami di sini, melawan Tottenham, kami juga menang," sambung dia.
"Kami menghadapi final yang sangat aneh melawan Arsenal dan derbi London."
Chelsea dan Arsenal akan memainkan all-English final pada kompetisi UEFA setelah Tottenham kalah dalam agregat 2-3 melawan Wolves pada Piala UEFA 1972 dan Manchester United menang adu penalti melawan Chelsea pada Liga Champions 2008.
Tiga hari setelah tim sesama London ini bertemu di Baku, Tottenham dan Liverpool bertemu pada final Liga Champions tahun ini.
Dan untuk pertama kalinya pula empat tim Inggris menguasai final Liga Champions dan Liga Europa.
Baca juga: Menang adu penalti, Chelsea tantang Arsenal di final
Chelsea yang seri agregat 2-2 melawan Frankfurt lolos ke final untuk menantang Arsenal pada 29 Mei di Baku, Azerbaijan, berkat menang adu penalti 4-3. Satu penendang Chelsea dan dua penendang Frankfurt gagal memasukkan bola dalam drama itu.
Kepa Arrizabalaga mengungkapkan kegembiraannya telah menjadi faktor utama kelolosan The Blues ke final Liga Europa.
"Hari ini kami menang, pada final yang lain kami kalah. Saya minta maaf karena ini tidak adil untuk Frankfurt. Mereka sangat bagus, tim amat sangat kuat, tetapi kami senang," kata dia dalam laman UEFA.
"Kami sangat senang lolos ke final di Baku. Pada adu penalti terakhir kami di sini, melawan Tottenham, kami juga menang," sambung dia.
"Kami menghadapi final yang sangat aneh melawan Arsenal dan derbi London."
Chelsea dan Arsenal akan memainkan all-English final pada kompetisi UEFA setelah Tottenham kalah dalam agregat 2-3 melawan Wolves pada Piala UEFA 1972 dan Manchester United menang adu penalti melawan Chelsea pada Liga Champions 2008.
Tiga hari setelah tim sesama London ini bertemu di Baku, Tottenham dan Liverpool bertemu pada final Liga Champions tahun ini.
Dan untuk pertama kalinya pula empat tim Inggris menguasai final Liga Champions dan Liga Europa.
Baca juga: Menang adu penalti, Chelsea tantang Arsenal di final