Pekalongan (ANTARA) - Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, bersama Perum Bulog Sub Divisi Regional Pekalongan menggelar pasar murah sebagai upaya menjaga stabilisasi harga kebutuhan pokok saat Ramadhan dan Lebaran 1440 Hijriah.
Wakil Wali Kota Pekalongan Afzan Arslan Djunaid di sela-sela kegiatan pasar murah di Pekalongan, Selasa, mengatakan bahwa kenaikan harga kebutuhan pokok saat memasuki Ramadhan hingga menjelang Lebaran 2019 masih terpantau pada batas kewajaran.
"Kegiatan pasar murah ini memang tidak begitu menyelesaikan masalah tetapi hanya sekadar meringankan beban masyarakat untuk membeli kebutuhan pokok," katanya.
Ia mengatakan pada kegiatan pasar murah kebutuhan pokok itu, pemerintah kota memberikan subsidi sebesar Rp30.000 per paket yang berisi seperti beras premium, gula pasir, dan minyak goreng.
"Untuk satu paket sembako seharga Rp96 ribu ini maka warga bisa membayar cukup sebesar Rp66 ribu. Oleh karena, kami minta masyarakat bisa memanfaatkan kesempatan itu," katanya.
Ia mengatakan hal yang perlu diperhatikan terhadap tren kenaikan harga kebutuhan sembako saat bulan puasa adalah dengan menjaga ketersediaan bahan pangan di pasar agar masyarakat tidak kekurangan.
Kepala Sub Bagian Potensi Perekonomian Bagian Perekonomian Kota Pekalongan Sudarno mengatakan mekanisme pembelian paket sembako pada kegiatan pasar murah adalah dengan menggunakan kupon yang dibuat pemkot yang kemudian diserahkan pada masing-masing kelurahan.
Pembagian kupon oleh kelurahan setempat dengan menyertakan fotokopi kartu tanda penduduk (KTP).
Bagi warga yang mendapat kartu kupon pembelian
paket sembako akan dilayani sampai pukul 11.00 WIB dan apabila telah lewat waktunya dan paket masih ada maka akan dijual kepada masyarakat setempat yang tidak memiliki kupon.
Ia menambahkan satu paket sembako pada kegiatan pasar murah itu terdiri atas 5 kilogram beras premium, gula pasir sebesar 2 kilogram, dan minyak goreng 1 liter.
Wakil Wali Kota Pekalongan Afzan Arslan Djunaid di sela-sela kegiatan pasar murah di Pekalongan, Selasa, mengatakan bahwa kenaikan harga kebutuhan pokok saat memasuki Ramadhan hingga menjelang Lebaran 2019 masih terpantau pada batas kewajaran.
"Kegiatan pasar murah ini memang tidak begitu menyelesaikan masalah tetapi hanya sekadar meringankan beban masyarakat untuk membeli kebutuhan pokok," katanya.
Ia mengatakan pada kegiatan pasar murah kebutuhan pokok itu, pemerintah kota memberikan subsidi sebesar Rp30.000 per paket yang berisi seperti beras premium, gula pasir, dan minyak goreng.
"Untuk satu paket sembako seharga Rp96 ribu ini maka warga bisa membayar cukup sebesar Rp66 ribu. Oleh karena, kami minta masyarakat bisa memanfaatkan kesempatan itu," katanya.
Ia mengatakan hal yang perlu diperhatikan terhadap tren kenaikan harga kebutuhan sembako saat bulan puasa adalah dengan menjaga ketersediaan bahan pangan di pasar agar masyarakat tidak kekurangan.
Kepala Sub Bagian Potensi Perekonomian Bagian Perekonomian Kota Pekalongan Sudarno mengatakan mekanisme pembelian paket sembako pada kegiatan pasar murah adalah dengan menggunakan kupon yang dibuat pemkot yang kemudian diserahkan pada masing-masing kelurahan.
Pembagian kupon oleh kelurahan setempat dengan menyertakan fotokopi kartu tanda penduduk (KTP).
Bagi warga yang mendapat kartu kupon pembelian
paket sembako akan dilayani sampai pukul 11.00 WIB dan apabila telah lewat waktunya dan paket masih ada maka akan dijual kepada masyarakat setempat yang tidak memiliki kupon.
Ia menambahkan satu paket sembako pada kegiatan pasar murah itu terdiri atas 5 kilogram beras premium, gula pasir sebesar 2 kilogram, dan minyak goreng 1 liter.