Boyolali (ANTARA) - Keberadaan Kebun Raya Indrokilo Boyolali menjadi salah satu peningkatan bagi penguatan upaya konservasi sumber daya hayati di Indonesia, kata Deputi Bidang Keilmuan Hayati Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Enny Sudarmonowati.

"LIPI bangga Indrokilo Boyolali merupakan kebun raya daerah yang ke-12 diresmikan," katanya saat menghadiri peresmian Kebun Raya Indrokilo di Boyolali, Jumat petang.

Ia mengatakan konservasi merupakan tanggung jawab bersama demi pemanfaatan sumber daya hayati secara berkelanjutan dan kualitas lingkungan hidup yang baik bagi generasi saat ini untuk diwariskan kepada generasi mendatang.

Sejarah telah mencatat peran startegis kebun raya dari masa ke masa, tidak saja di Indonesia tetapi juga di belahan dunia. Kebun raya merupakan konsep pengelolaan kawasan yang mampu menyinergikan antara konservasi dan pembangunan ekonomi berkelanjutan.

Ia mengatakan lima fungsi kebun raya, yakni konservasi tumbuhan, penelitian, penyidikan lingkungan, wisata, dan jasa lingkungan. Kebun raya senantiasa memberikan manfaat bagi kehidupan masyarakat secara luas.

Kebun Raya Indrokilo Boyolali bisa diresmikan untuk umum karena telah memenuhi persyaratan, antara lain melaksanakan lima fungsi kebun raya dan pembangunannya sesuai waktu dengan target 2019 diluncurkan.

Dia mengemukakan peran penting kebun raya di Indonesia yang sudah lama berkiprah, seperti Bogor dan Cibodas, telah memberikan kontribusi secara signifikan, terkait dengan komoditas penting yang dahulu berkembang di Indonesia dan Asia Tenggara.

Di Kebun Raya Boyor, pertama kali tanaman kelapa sawit dibawa dari Afrika dan akhirnya menyebar ke seluruh Indonesia dan Malaysia. Di Kebun Raya Cibodas, pertama kali dibawa pohon kina untuk obat malaria.

Oleh karena itu, LIPI berharap kebun raya lain juga mampu berperan secara nyata pada waktu yang akan datang, dimulai dari sekarang.

Pada bidang pendidikan, kata dia, setiap tahun ada ratusan ribu pelajar dan mahasiswa berkunjung ke kebun raya untuk belajar tentang ilmu tumbuhan dan lingkungan. Pada jasa lingkungan, kebun raya menjadi penyedia oksigen dan konservasi mata air.

"Saya berikan ilustrasi di Kebun Raya Bogor ada minimal tujuh mata air yang dari dahulu hingga sekarang masih dilestarikan," katanya.

Pada sektor pariwisata, kata dia, dengan mempertimbangkan empat fungsi lainnya, jutaan wisatawan domestik dan mancanegara datang ke kebun raya. Hal itu, secara langsung maupun tidak langsung turut menggerakkan roda perekonomian daerah dan masyarakat sekitar.

Ia berharap, Kebun Raya Indrokilo Boyolali terus berproses dengan memegang lima fungsi tersebut.

Kepentingan wisata, kata dia, tetap diperlukan, yakni untuk makin banyak masyarakat memanfaatkan kebun raya itu.

Ia mengatakan kebun raya akan dimanfaatkan oleh banyak pihak, seperti sektor ekonomi yang tentunya secara otomatis akan mendatangkan peningkatan ekonomi masyarakat meningkat melalui berbagai UMKM.

 

Pewarta : Bambang Dwi Marwoto
Editor : Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2024