Semarang (ANTARA) - PT Semen Indonesia (Persero) Terbuka pada kuartal I 2019 membukukan pendapatan Rp8,127 triliun atau naik 22,8 persen dibanding periode sama 2018 yang mencapai Rp6,618 triliun.

Siaran pers PT Semen Indonesia yang diterima di Semarang, Jumat, menyebutkan bahwa kenaikan pendapatan tersebut juga dibarengi dengan kenaikan EBITDA sebesar 37,8 persen, menjadi Rp1,580 triliun dibanding periode sama 2018 sebesar Rp1,147 triliun.

"Hal ini merupakan hasil dari program cost transformation yang dilakukan oleh Perseroan," tulis siaran pers tersebut yang disampaikan oleh Kepala Departemen Komunikasi Perusahaan Semen Indonesia Sigit Wahono.

Kendati demikian, pada periode sama laba bersih hanya tercatat sebesar Rp238 miliar atau anjlok sebesar 42 persen dibanding periode sama 2018 sebesar Rp 411 miliar.

Penurunan laba tersebut disebabkan
adanya kenaikan beban biaya bunga sebesar 210,8 persen atau sebesar Rp712 miliar dari beban biaya bunga pada kuartal 1 2018 sebesar Rp229 miliar, yang merupakan dampak dari akuisisi PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBI).

Sementara itu, Semen Indonesia secara konsolidasi mencatatkan total volume penjualan domestik dan ekspor sebesar 8,886 juta ton, termasuk penjualan dari SBI yang baru diakuisisi pada Januari 2019.

Volume penjualan tersebut naik 19,24 persen dibanding periode yang sama pada kuarta I 2018 sebesar 7,451 juta ton (sebelum akuisisi PT SBI).

Selama kuartal I 2019, volume penjualan ekspor perseroan dari fasilitas produksi di Indonesia tercatat sebesar 757 ribu ton, naik sebesar 13,84 persen dibanding periode sama pada 2018 sebesar 665 ribu ton.


Pewarta : Zaenal
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024