Jakarta (ANTARA) - Atmosfer Stadion Commerzbank-Arena, markas tim Jerman Eintracht Frankfurt kembali menuai pujian baik dari para penggawa kesebelasan favorit suporter tuan rumah maupun pihak Chelsea yang bertandang dalam laga pertama semifinal Liga Europa pada Kamis (2/5) malam setempat atau Jumat dini hari WIB.

Atilla, si burung elang berusia 15 tahun yang merupakan maskot resmi Frankfurt, selalu "nampang" di Commerzbank-Arena tiap kali timnya tampil hadir dengan tatapan dingin seolah siap menerkam satu per satu pemain lawan yang berani datang. Atilla, burung elang maskot Eintracht Frankfurt jelang timnya menghadapi Chelsea dalam laga pertama semifinal Liga Europa di Stadion Commerzbank-Arena, Frankfurt, Jerman, Kamis (2/5/2019) setempat. (ANTARA/REUTERS/Lee Smith)
Dan jelang laga melawan Chelsea, Atilla juga tampil dengan dingin mendarat di lengan pemiliknya, menyaksikan dari tepian sementara sorak sorai dari saudara-saudaranya sesama pendukung Frankfurt bergemuruh menyambut pertandingan tiba sembari mengangkat syal warna hitam putih kebanggaan klub.

Sebelum pertandingan berlangsung para suporter menampilkan aksi koreografi dengan warna garis-garis hitam putih serta berbubuhkan kalimat semangat "Furs Finale" yang mengajak para pemain di lapangan hijau berjuang untuk menampilkan yang terbaik demi membawa Frankfurt mencapai final Liga Europa. Para suporter Eintracht Frankfurt mengangkat syal mereka jelang timnya menghadapi Chelsea dalam laga pertama semifinal Liga Europa di Stadion Commerzbank-Arena, Frankfurt, Jerman, Kamis (2/5/2019) setempat. (ANTARA/REUTERS/Kai Pfaffenbach) "Atmosfernya lagi-lagi luar biasa, ditambahi koreografi yang tak kalah mengagumkan," kata Adi Huetter, pelatih Frankfurt.

Sementara itu, spanduk-spanduk berbagai subkelompok suporter juga memenuhi tribun Commerzbank-Arena dalam beberapa kesempatan, menghadirkan "intimidasi" mental bagi para pemain Chelsea.' Para suporter Eintracht Frankfurt mengangkat sejumlah spanduk mereka jelang timnya menghadapi Chelsea dalam laga pertama semifinal Liga Europa di Stadion Commerzbank-Arena, Frankfurt, Jerman, Kamis (2/5/2019) setempat. (ANTARA/REUTERS/Kai Pfaffenbach)
Sepanjang laga, mereka tak pernah berhenti meneriakkan yel-yel demi mendukung timnya, sesuatu yang menurut kapten Chelsea, Cesar Azpilicueta, menjadi sebuah kehormatan baginya bisa terlibat dalam atmosfer seperti itu yang mungkin sulit didapatkan di Stamford Bridge.

"Sungguh nyaring. Saya sangat menikmati menjadi bagian sebuah laga semifinal yang dilatari atmosfer semacam ini," kata Azpilicueta. Para suporter Eintracht Frankfurt mengibarkan bendera saat timnya menghadapi Chelsea dalam laga pertama semifinal Liga Europa di Stadion Commerzbank-Arena, Frankfurt, Jerman, Kamis (2/5/2019) setempat. (ANTARA/REUTERS/Lee Smith)
Gelandang Ruben Loftus-Cheek akhirnya berkesempatan untuk membutkikan kesaksian bek Andreas Christensen semasa ia dipinjamkan ke Borussia Moenchengladbach dan mengalami bertanding di Commerzbank-Arena dalam kancah LIga Jerman.

"Andreas Christensen pernah main di sini dan mengatakan ini stadion yang luar biasa. Saya setuju dengan itu ketika menyaksikannya langsung," kata Loftus-Cheek.

Melihat hal demikian, Loftus-Cheek bahkan tak sungkan untuk berharap para suporter Frankfurt bisa membawa serta atmosfer fantastis itu ke Stamford Bridge ketika tim mereka bertandang pada pekan depan dalam laga kedua.

"Ini atmosfer yang fantastis dan kami harap bisa membawanya ke Stamford Bridge," ujarnya menambahkan. Para pemain Eintracht Frankfurt berbaris berterima kasih atas dukungan para suporter dalam laga pertama semifinal Liga Europa melawan Chelsea di Stadion Commerzbank-Arena, Frankfurt, Jerman, Kamis (2/5/2019) setempat. (ANTARA/REUTERS/Lee Smith)
Segala sajian atmosfer luar biasa itu "hanya" berakhir dengan skor imbang 1-1, namun bukan berarti kesempatan Frankfurt hilang. Mereka bisa saja membuat mental para pemain Chelsea jatuh, jika bisa mengubah Stamford Bridge menjadi Commerzbank-Arena mini.

Baca juga: Imbang 1-1 di markas Frankfurt, Chelsea petik modal gol tandang
 

 


Pewarta : Gilang Galiartha
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024