Semarang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terus berupaya mewujudkan sarana dan prasarana yang mudah diakses serta dimanfaatkan secara ramah oleh para lanjut usia dalam kehidupan sehari-hari.
"Menciptakan ruang ramah lansia tidak hanya dalam pemikiran, tapi perlu kerja nyata sehingga apa yang dicita-citakan kita semua bahwa Jateng merupakan provinsi yang ramah lansia bisa terwujud," kata Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen di Semarang, Selasa.
Wagub Taj Yasin yang sekaligus sebagai Ketua Komisi Daerah Lansia Jateng itu, menyebutkan bahwa keberadaan kawasan atau ruang publik yang ramah lansia itu sebagai kebutuhan penting.
Selain menjadikan warga berusia lanjut nyaman dalam beraktivitas di tempat umum dengan suasana ruang publik yang bersih, lingkungan indah, dan fasilitas memadai, kata dia, hal itu dapat meningkatkan semangat lansia untuk melakukan berbagai aktivitas positif.
Berdasarkan hasil penelitian, lansia yang suka beraktivitas akan sulit mengalami pikun sehingga yang bersangkutan juga masih dapat berkontribusi, membimbing, dan mengarahkan generasi muda.
"Apalagi para lansia mempunyai banyak pengalaman hidup, serta pemikiran tentang hal-hal yang tidak bisa dipikirkan anak-anak muda," ujarnya.
Gus Yasin, sapaan akrab Wagub Jateng itu, menyampaikan pada 2020 jumlah lansia diproyeksikan mencapai 28,8 juta jiwa atau 11,34 persen dari jumlah penduduk Indonesia.
Kondisi tersebut dapat dilihat antara lain pada beberapa provinsi, seperti di Daerah Istimewa Yogyakarta 12,48 persen, Jawa Timur 9,36 persen, Jawa Tengah 9,26 persen, Bali 8,77 persen, dan Jawa Barat 7,09 persen.
"Oleh karena itu, selain kita membangun infrastruktur, kita seharusnya memberikan ruang lansia sehingga mereka mampu memberikan solusi dan masukan kepada generasi muda," katanya.
Selain itu, kata dia, ruang lansia di pedesaan juga harus mendapat perhatian, seperti menjadikan balai desa sebagai kawasan ramah lansia di pedesaan.
Ia mengatakan pentingnya setiap kantor desa dilengkapi taman ramah lansia dan ramah anak, serta berbagai sarana, supaya lansia bisa berkumpul dan beraktivitas di balai desa dengan leluasa serta nyaman.
"Menciptakan ruang ramah lansia tidak hanya dalam pemikiran, tapi perlu kerja nyata sehingga apa yang dicita-citakan kita semua bahwa Jateng merupakan provinsi yang ramah lansia bisa terwujud," kata Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen di Semarang, Selasa.
Wagub Taj Yasin yang sekaligus sebagai Ketua Komisi Daerah Lansia Jateng itu, menyebutkan bahwa keberadaan kawasan atau ruang publik yang ramah lansia itu sebagai kebutuhan penting.
Selain menjadikan warga berusia lanjut nyaman dalam beraktivitas di tempat umum dengan suasana ruang publik yang bersih, lingkungan indah, dan fasilitas memadai, kata dia, hal itu dapat meningkatkan semangat lansia untuk melakukan berbagai aktivitas positif.
Berdasarkan hasil penelitian, lansia yang suka beraktivitas akan sulit mengalami pikun sehingga yang bersangkutan juga masih dapat berkontribusi, membimbing, dan mengarahkan generasi muda.
"Apalagi para lansia mempunyai banyak pengalaman hidup, serta pemikiran tentang hal-hal yang tidak bisa dipikirkan anak-anak muda," ujarnya.
Gus Yasin, sapaan akrab Wagub Jateng itu, menyampaikan pada 2020 jumlah lansia diproyeksikan mencapai 28,8 juta jiwa atau 11,34 persen dari jumlah penduduk Indonesia.
Kondisi tersebut dapat dilihat antara lain pada beberapa provinsi, seperti di Daerah Istimewa Yogyakarta 12,48 persen, Jawa Timur 9,36 persen, Jawa Tengah 9,26 persen, Bali 8,77 persen, dan Jawa Barat 7,09 persen.
"Oleh karena itu, selain kita membangun infrastruktur, kita seharusnya memberikan ruang lansia sehingga mereka mampu memberikan solusi dan masukan kepada generasi muda," katanya.
Selain itu, kata dia, ruang lansia di pedesaan juga harus mendapat perhatian, seperti menjadikan balai desa sebagai kawasan ramah lansia di pedesaan.
Ia mengatakan pentingnya setiap kantor desa dilengkapi taman ramah lansia dan ramah anak, serta berbagai sarana, supaya lansia bisa berkumpul dan beraktivitas di balai desa dengan leluasa serta nyaman.