Cilacap (ANTARA) - Warga di sejumlah wilayah Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, diimbau untuk mewaspadai kemungkinan terjadinya bencana angin puting beliung pada masa pancaroba, kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap Tri Komara Sidhy.
"Berdasarkan prakiraan cuaca yang dikeluarkan BMKG, saat ini Kabupaten Cilacap telah memasuki masa pancaroba atau transisi dari musim hujan menuju kemarau sehingga bencana angin puting beliung berpotensi terjadi," katanya di Cilacap, Kamis.
Ia mengatakan berdasarkan laporan yang diterima BPBD Kabupaten Cilacap, bencana angin puting beliung telah terjadi di sejumlah wilayah dan terakhir di Kelurahan Tegalkamulyan, Kecamatan Cilacap Selatan.
Menurut dia, bencana angin puting beliung di Kelurahan Tegalkamulyan merusak 23 rumah warga terutama pada bagian atapnya.
"Kami akan memberikan bantuan kepada warga yang rumahnya rusak akibat puting beliung," katanya.
Selain angin puting beliung, kata dia, sejumlah tanggul penahan gelombang di pesisir selatan Cilacap terutama Pantai Teluk Penyu terkikis gelombang tinggi sehingga perlu mendapatkan penanganan.
Terkait dengan kejadian bencana yang berpotensi terjadi pada masa pancaroba, Tri Komara mengatakan pihaknya telah menyiagakan personel BPBD Kabupaten Cilacap maupun sukarelawan untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya bencana.
"Kami siap 24 jam, tidak hanya selama pancaroba, juga selama musim hujan maupun kemarau," katanya.
Selain itu, dia mengimbau masyarakat untuk memangkas dahan pohon di sekitar rumah yang sekiranya berbahaya agar tidak roboh ketika terjadi angin puting beliung.
Sebelumnya, Kepala Kelompok Teknisi Stasiun Meteorologi BMKG Cilacap Teguh Wardoyo mengatakan wilayah Jawa Tengah bagian selatan khususnya Kabupaten Cilacap telah memasuki masa pancaroba yang diprakirakan akan berlangsung hingga awal bulan Juni.
"Pada masa pancaroba yang perlu diwaspadai adalah angin puting beliung dan hujan lebat disertai petir," katanya.
"Berdasarkan prakiraan cuaca yang dikeluarkan BMKG, saat ini Kabupaten Cilacap telah memasuki masa pancaroba atau transisi dari musim hujan menuju kemarau sehingga bencana angin puting beliung berpotensi terjadi," katanya di Cilacap, Kamis.
Ia mengatakan berdasarkan laporan yang diterima BPBD Kabupaten Cilacap, bencana angin puting beliung telah terjadi di sejumlah wilayah dan terakhir di Kelurahan Tegalkamulyan, Kecamatan Cilacap Selatan.
Menurut dia, bencana angin puting beliung di Kelurahan Tegalkamulyan merusak 23 rumah warga terutama pada bagian atapnya.
"Kami akan memberikan bantuan kepada warga yang rumahnya rusak akibat puting beliung," katanya.
Selain angin puting beliung, kata dia, sejumlah tanggul penahan gelombang di pesisir selatan Cilacap terutama Pantai Teluk Penyu terkikis gelombang tinggi sehingga perlu mendapatkan penanganan.
Terkait dengan kejadian bencana yang berpotensi terjadi pada masa pancaroba, Tri Komara mengatakan pihaknya telah menyiagakan personel BPBD Kabupaten Cilacap maupun sukarelawan untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya bencana.
"Kami siap 24 jam, tidak hanya selama pancaroba, juga selama musim hujan maupun kemarau," katanya.
Selain itu, dia mengimbau masyarakat untuk memangkas dahan pohon di sekitar rumah yang sekiranya berbahaya agar tidak roboh ketika terjadi angin puting beliung.
Sebelumnya, Kepala Kelompok Teknisi Stasiun Meteorologi BMKG Cilacap Teguh Wardoyo mengatakan wilayah Jawa Tengah bagian selatan khususnya Kabupaten Cilacap telah memasuki masa pancaroba yang diprakirakan akan berlangsung hingga awal bulan Juni.
"Pada masa pancaroba yang perlu diwaspadai adalah angin puting beliung dan hujan lebat disertai petir," katanya.