Magelang (ANTARA) - Pemerintah Kota Magelang memberikan dukungan secara optimal bagi pengembangan wirausaha berbasis teknologi untuk mewujudkan kemajuan usaha mikro, kecil, dan menengah di daerah itu.
"Dengan adanya invensi dan inovasi teknologi dalam berwirausaha mampu meningkatkan omzet, laba, serta perluasan jaringan usaha dari para pengusaha UMKM di Kota Magelang," kata Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito di Magelang, Rabu.
Ia mengatakan hal itu dalam sambutan tertulis pembukaan seminar dan lokakarya "Wirausaha Berbasis Teknologi" yang dibacakan Sekretaris Daerah Kota Magelang Joko Budiyono.
Kegiatan yang diselenggarakan Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kota Magelang dengan tema "How To Build Your Market and Network" di Hotel Atria Kota Magelang itu, menghadirkan pakar pemasaran digital Laksita Utama Suhud dengan peserta, antara lain para pelaku industri kreatif dan inovatif, serta pelaku UMKM di daerah setempat.
Ia menjelaskan bahwa kegiatan itu salah satu wujud dukungan pemkot setempat dalam memberikan kesempatan kepada masyarakat, khususnya pelaku UMKM, untuk memperoleh pencerahan mengenai kewirausahaan berbasis teknologi.
Di sela kegiatan itu, Sekda Joko juga mengatakan bahwa Pemkot Magelang juga mengeluarkan program kredit murah dengan bunga tiga persen bagi pelaku UMKM melalui Perusahaan Daerah Badan Perkreditan Rakyat (PD BPR) Bank Magelang.
Nilai bunga itu, katanya dalam keterangan tertulis Humas Pemkot Magelang, lebih murah dibandingkan dengan Kredit Usaha Rakyat yang mencapai tujuh persen.
"Program ini untuk percepatan ekonomi akses daerah. Pemerintah Kota Magelang juga memberi kesempatan berupa kredit tanpa agunan," katanya.
Ia menyebutkan angka minimal kredit tanpa agunan sekitar Rp2.500.000, sedangkan kredit dengan agunan mencapai Rp25 juta. Program itu bisa dimanfaatkan pelaku UMKM untuk mengembangkan usaha mereka di bidang permodalan.
"Sebab permodalan merupakan salah satu hal yang penting dalam suatu usaha. Anggaran yang dialokasikan untuk kredit tersebut sekitar tiga miliar rupiah," katanya.
Kepala Balitbang Kota Magelang Arief Barata Sakti menjelaskan sebagian besar peserta kegiatan itu kalangan inovator ajang Kreasi dan Inovasi (Krenova) 2019, agar mereka semakin termotivasi berkarya lebih baik dan mengarah kepada dunia industrial.
"Ke depan kita harapkan mereka tidak hanya berpikir sebagai inovator tapi juga komersial," katanya didampingi Kepala Bidang Pengembangan Harmonisasi Inovasi, Catur Adi Subagyo.
Ia juga mengatakan bahwa kegiatan itu menumbuhkan iklim kewirausahaan berbasis teknologi di masyarakat setempat, memberikan bekal keilmuan praktis "technopreneurship" yang langsung dapat diaplikasikan para pelaku.
Kepala Sub Bidang Pengembangan dan Penerapan Iptek Balitbang Kota Magelang Yetty Setianingsih mengatakan kegiatan itu mendorong para inovator berusaha mandiri menjadi pebisnis.
"Tujuan akhirnya, meningkatkan omzet UMKM Kota Magelang, mendukung Kota Magelang produktif dan cerdas, serta membentuk perintis usaha baru di Kota Magelang," katanya. (hms)
"Dengan adanya invensi dan inovasi teknologi dalam berwirausaha mampu meningkatkan omzet, laba, serta perluasan jaringan usaha dari para pengusaha UMKM di Kota Magelang," kata Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito di Magelang, Rabu.
Ia mengatakan hal itu dalam sambutan tertulis pembukaan seminar dan lokakarya "Wirausaha Berbasis Teknologi" yang dibacakan Sekretaris Daerah Kota Magelang Joko Budiyono.
Kegiatan yang diselenggarakan Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kota Magelang dengan tema "How To Build Your Market and Network" di Hotel Atria Kota Magelang itu, menghadirkan pakar pemasaran digital Laksita Utama Suhud dengan peserta, antara lain para pelaku industri kreatif dan inovatif, serta pelaku UMKM di daerah setempat.
Ia menjelaskan bahwa kegiatan itu salah satu wujud dukungan pemkot setempat dalam memberikan kesempatan kepada masyarakat, khususnya pelaku UMKM, untuk memperoleh pencerahan mengenai kewirausahaan berbasis teknologi.
Di sela kegiatan itu, Sekda Joko juga mengatakan bahwa Pemkot Magelang juga mengeluarkan program kredit murah dengan bunga tiga persen bagi pelaku UMKM melalui Perusahaan Daerah Badan Perkreditan Rakyat (PD BPR) Bank Magelang.
Nilai bunga itu, katanya dalam keterangan tertulis Humas Pemkot Magelang, lebih murah dibandingkan dengan Kredit Usaha Rakyat yang mencapai tujuh persen.
"Program ini untuk percepatan ekonomi akses daerah. Pemerintah Kota Magelang juga memberi kesempatan berupa kredit tanpa agunan," katanya.
Ia menyebutkan angka minimal kredit tanpa agunan sekitar Rp2.500.000, sedangkan kredit dengan agunan mencapai Rp25 juta. Program itu bisa dimanfaatkan pelaku UMKM untuk mengembangkan usaha mereka di bidang permodalan.
"Sebab permodalan merupakan salah satu hal yang penting dalam suatu usaha. Anggaran yang dialokasikan untuk kredit tersebut sekitar tiga miliar rupiah," katanya.
Kepala Balitbang Kota Magelang Arief Barata Sakti menjelaskan sebagian besar peserta kegiatan itu kalangan inovator ajang Kreasi dan Inovasi (Krenova) 2019, agar mereka semakin termotivasi berkarya lebih baik dan mengarah kepada dunia industrial.
"Ke depan kita harapkan mereka tidak hanya berpikir sebagai inovator tapi juga komersial," katanya didampingi Kepala Bidang Pengembangan Harmonisasi Inovasi, Catur Adi Subagyo.
Ia juga mengatakan bahwa kegiatan itu menumbuhkan iklim kewirausahaan berbasis teknologi di masyarakat setempat, memberikan bekal keilmuan praktis "technopreneurship" yang langsung dapat diaplikasikan para pelaku.
Kepala Sub Bidang Pengembangan dan Penerapan Iptek Balitbang Kota Magelang Yetty Setianingsih mengatakan kegiatan itu mendorong para inovator berusaha mandiri menjadi pebisnis.
"Tujuan akhirnya, meningkatkan omzet UMKM Kota Magelang, mendukung Kota Magelang produktif dan cerdas, serta membentuk perintis usaha baru di Kota Magelang," katanya. (hms)