Pekalongan (ANTARA) - Direktorat Jenderal (Ditjen) Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri ingin meningkatkan pemasaran produk lokal Kota Pekalongan, Jawa Tengah, ke pasar internasional.

Perwakilan Ditjen Asia Pasifik dan Afrika Kemenlu Dwi Kurnia Indrana Miftach di Pekalongan, Senin, mengatakan tujuan kunjungan Kemenlu RI ke daerah adalah upaya diplomasi ekonomi dalam mengedepankan produk-produk lokal Indonesia agar dapat bersaing di pasar mancanegara, khususnya negara di Asia Pasifik dan Afrika.

"Negara di Benua Asia, Afrika dan beberapa kepulauan Pasifik ternyata membutuhkan produk-produk yang dihasilkan di Indonesia. Oleh karena, apa yang dihasilkan para pengusaha lokal untuk bisa diekspor ke negara-negara di Asia Pasifik dan Afrika," katanya.

Dia mengatakan target peluang produk lokal di negara di Asia Tenggara sebanyak 12 negara, Asia Timur Pasifik 26 negara, Australia, India, Selandia Baru, Jepang, dan Pakistan.

"Oleh karena itu, mana yang ada peluang akan kami dorong yang tentunya untuk memajukan kesejahteraan ekonomi lokal," katanya.

Ia mengatakan potensi produk lokal yang dimiliki Kota Pekalongan sangat besar, terutama sentra kerajinan batik sehingga Kemenlu ingin memberikan masukan yang dapat dijadikan saran kepada para pengusaha lokal dalam mengembangkan usahanya.

Kemenlu memiliki perwakilan lebih dari 100 negara yang siap memberikan tips atau saran yang bisa dikembangkan oleh para pengusaha lokal.

"Misalkan saja sarang burung walet yang permintaannya sangat tinggi sekali di Singapura, mereka sudah menghubungi kami di kedutaan besar. Peluang ini, mestinya harus direspons oleh pengusaha lokal," katanya.

Ia mengatakan sebagai bentuk dukungan Kemenlu RI kepada Pemkot Pekalongan dalam mengenalkan potensi produk lokal adalah dimuat pada Majalah Akses yang diterbitkan oleh Ditjen Asia Pasifik dan Afrika Kemenlu RI.

"Penerbitan Majalah Akses ini bisa masuk ke semua pasar baik promosi, penjualan maupun investasi. Majalah Akses itulah yang akan kami paparkan apa itu Kota Pekalongan yang akan dibaca oleh para pengusaha, mahasiswa, kalangan anak muda agar mereka dapat berpikir bahwa mereka dapat menjadi pengusaha muda untuk dapat membantu memajukan perekonomian Indonesia," katanya.


 

Pewarta : Kutnadi
Editor : Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2024