Batang (ANTARA) - Ketersediaan beras yang tersimpan di enam gudang Perum Badan Urusan Logistik Sub Divisi Regional (Divre) Pekalongan, Jawa Tengah, hingga per 21 April 2019 sebanyak 24 ribu ton beras.

Kepala Perum Bulog Sub Divre Pekalongan Rasiswan di Batang, Senin, mengatakan bahwa stok beras medium sebanyak 24 ribu ton tersebut diperkirakan mampu mencukupi kebutuhan masyarakat hingga lebih satu tahun ke depan.

"Oleh karena, masyarakat tidak perlu cemas terhadap kelangkaan maupun kenaikan harga beras medium karena ketersediaan bahan pangan ini mencukupi hingga lebih satu tahun ke depan," katanya.

Ia yang didampingi Kepala Gudang Bulog Kandeman Batang mengatakan saat ini Satgas Perum Bulog terus melakukan penyerapan beras milik para petani.

Adapun penyerapan beras milik petani, kata dia, sejak Januari 2019 hingga per 21 April 2019 baru mencapai sekitar 3.500 ton beras dari target sebanyak 68 ribu ton beras.

Menurut dia, penyerapan beras milik petani sempat mundur satu bulan karena musim tanam padi yang seharusnya dimulai Oktober-Maret tetapi menjadi November-April.

Adapun kendala yang dihadapi Bulog pada kegiatan penyerapan, kata dia, antara lain kondisi kualitas beras akibat curah hujan cukup tinggi sehingga kadar air bisa mencapai di atas 14 persen, panen padi yang melampaui batas umur yang berdampak mempengaruhi hasil patahan (broken) hingga mencapai di atas 20 persen.

"Kendati demikian, kami pastikan Bulog Pekalongan siap mendistribuskan beras jenis medium yang dibutuhkan oleh pemerintah untuk kebutuhan konsumen," katanya.

Ia mengatakan adapun stok beras medium yang tersimpan di gudang Bulog Kandeman Batang sebanyak 2.351 ton beras.

"Ketersediaan beras jenis medium yang tersimpan di gudang ini mampu mencukupi kebutuhan masyarakat terhadap bahan pokok tersebut hingga 12 bulan ke depan," katanya.

 

Pewarta : Kutnadi
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024