Jepara (ANTARA) - Kirab Puli di Desa Kendengsidialit, Kecamatan Welahan, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, yang digelar untuk peringatan Nisfu Syakban atau Malam Pengampunan Dosa, bakal dijadikan agenda tahunan sebagai daya tarik wisata.

"Kirab puli di Desa Kendengsidialit sudah digelar tiga kali sebagai salah satu atraksi budaya di desa kami," kata Kepala Desa Kendengsidialit Kahono Wibowo di Jepara, Senin.

Puli dalah (makanan terbuat dari beras. Kirab budaya tersebut mendapatkan respons positif dari masyarakat sehingga akan dijadikan agenda tahunan untuk menjaga kelestarian budaya yang sudah ada sejak nenek moyang.

Untuk menjadi daya tarik wisata, katanya, memang perlu ada pengemasan yang lebih baik sehingga menarik untuk dijadikan tontonan banyak pihak.

Berdasarkan cerita sejarah, katanya, Sunan Kalijaga ingin mempersatukan umat Islam dan nonmuslim saat itu dengan momentum nisyfu syaban.

Semua orang diajak memasak nasi yang diberi kunyit, garam, dan bonggol serai, yang kemudian dikenal saat ini kerupuk puli.

"Jadi, kerupuk puli menjadi hidangan utama saat peringatan Nisfu Syakban. Itu karena kaitannya dengan Sunan Kalijaga yang ingin mempersatukan umat," ujarnya.
 

Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024