Magelang (ANTARA) - Pemerintah Kota Magelang, Jawa Tengah, mengembangkan inovasi berbagai destinasi wisata unggulan untuk menguatkan daya tarik kunjungan ke daerah itu, kata Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito.
"Destinasi wisata harus berinovasi supaya lebih banyak pengunjung," katanya dalam pertemuan dengan wartawan di Kota Magelang, Rabu, terkait dengan peringatan HUT Ke-1113 Kota Magelang.
Pertemuan itu antara lain dihadiri Wakil Wali Kota Windarti Agustina, Sekretaris Daerah Joko Budiyono, Asisten Administrasi Sekda Isa Ashari, dan Kabag Humas Ahmad Lubis Idris.
Ia menyebut salah satu destinasi wisata di kota itu berupa Gunung Tidar makin banyak pengunjung setelah pemkot setempat melakukan berbagai pengembangan sarana dan prasarana, penataan kawasan, serta pembinaan sumber daya manusia pelaku wisata.
Selain itu, ia juga mengemukakan pentingnya merumuskan secara baik pemanfaatan berbagai bangunan kuno di kota dengan tiga kecamatan dan 17 kelurahan tersebut karena potensial sebagai daya tarik pariwisata.
"Kota tua Magelang menjadi inspirasi untuk dirumuskan menjadi destinasi wisata," ujar dia. Hari ulang tahun Kota Magelang jatuh setiap 11 April, berdasarkan prasasti Mantyasih di daerah itu.
Sejumlah museum di Kota Magelang, seperti Museum Sudirman, Museum Diponegoro (Gedung eks-Keresidenan Kedu), Musuem BPK (Badan Pemeriksa Keuangan), Museum Bumi Putera, Museum Abdul Djalil, kata dia, bisa terus dikembangkan pengelolaannya sebagai objek wisata edukasi.
Ia mengemukakan inovasi secara cerdas atas berbagai objek wisata tersebut akan bermanfaat bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat setempat.
Pada kesempatan itu Sigit juga mengemukakan pentingnya Kota Magelang menangkap peluang sebagai kota satelit terkait dengan pembangunan bandara baru di Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, rencana pembangunan jalur kereta api melewati Magelang, dan pembangunan jalan tol Semarang-Yogyakarta melewati daerah itu.
"Kita tangkap peluang itu. Orang berkunjung ke Candi Borobudur (Kabupaten Magelang), kita jadikan Magelang sebagai kota satelit. Wisatawan dihentikan di Kota Magelang," ucap dia.
Upaya mengembangkan kepariwisataan di daerah itu juga harus didukung dengan promosi secara sungguh-sungguh.
Wakil Wali Kota Magelang Windarti Agustina mengemukakan wisata religi di Gunung Tidar yang makin berkembang telah berdampak terhadap pengembangan berbagai lokasi di Kota Magelang sebagai tempat wisata religi budaya.
Ia menyebut sejumlah tempat pemakaman para tokoh masyarakat dan penyebar agama Islam di daerah setempat pada masa lampau yang dikembangkan warga setempat tempat wisata ziarah.
Masyarakat di sejumlah kampung, kata dia, juga melestarikan tradisi budaya, seperti nyadran, terkait dengan keberadaan pemakaman para leluhur mereka.
"Wisata religi budaya di Gunung Tidar yang terus berkembang, membangkitkan potensi wisata budaya yang lain," katanya.
"Destinasi wisata harus berinovasi supaya lebih banyak pengunjung," katanya dalam pertemuan dengan wartawan di Kota Magelang, Rabu, terkait dengan peringatan HUT Ke-1113 Kota Magelang.
Pertemuan itu antara lain dihadiri Wakil Wali Kota Windarti Agustina, Sekretaris Daerah Joko Budiyono, Asisten Administrasi Sekda Isa Ashari, dan Kabag Humas Ahmad Lubis Idris.
Ia menyebut salah satu destinasi wisata di kota itu berupa Gunung Tidar makin banyak pengunjung setelah pemkot setempat melakukan berbagai pengembangan sarana dan prasarana, penataan kawasan, serta pembinaan sumber daya manusia pelaku wisata.
Selain itu, ia juga mengemukakan pentingnya merumuskan secara baik pemanfaatan berbagai bangunan kuno di kota dengan tiga kecamatan dan 17 kelurahan tersebut karena potensial sebagai daya tarik pariwisata.
"Kota tua Magelang menjadi inspirasi untuk dirumuskan menjadi destinasi wisata," ujar dia. Hari ulang tahun Kota Magelang jatuh setiap 11 April, berdasarkan prasasti Mantyasih di daerah itu.
Sejumlah museum di Kota Magelang, seperti Museum Sudirman, Museum Diponegoro (Gedung eks-Keresidenan Kedu), Musuem BPK (Badan Pemeriksa Keuangan), Museum Bumi Putera, Museum Abdul Djalil, kata dia, bisa terus dikembangkan pengelolaannya sebagai objek wisata edukasi.
Ia mengemukakan inovasi secara cerdas atas berbagai objek wisata tersebut akan bermanfaat bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat setempat.
Pada kesempatan itu Sigit juga mengemukakan pentingnya Kota Magelang menangkap peluang sebagai kota satelit terkait dengan pembangunan bandara baru di Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, rencana pembangunan jalur kereta api melewati Magelang, dan pembangunan jalan tol Semarang-Yogyakarta melewati daerah itu.
"Kita tangkap peluang itu. Orang berkunjung ke Candi Borobudur (Kabupaten Magelang), kita jadikan Magelang sebagai kota satelit. Wisatawan dihentikan di Kota Magelang," ucap dia.
Upaya mengembangkan kepariwisataan di daerah itu juga harus didukung dengan promosi secara sungguh-sungguh.
Wakil Wali Kota Magelang Windarti Agustina mengemukakan wisata religi di Gunung Tidar yang makin berkembang telah berdampak terhadap pengembangan berbagai lokasi di Kota Magelang sebagai tempat wisata religi budaya.
Ia menyebut sejumlah tempat pemakaman para tokoh masyarakat dan penyebar agama Islam di daerah setempat pada masa lampau yang dikembangkan warga setempat tempat wisata ziarah.
Masyarakat di sejumlah kampung, kata dia, juga melestarikan tradisi budaya, seperti nyadran, terkait dengan keberadaan pemakaman para leluhur mereka.
"Wisata religi budaya di Gunung Tidar yang terus berkembang, membangkitkan potensi wisata budaya yang lain," katanya.