Kudus (ANTARA) - Calon Anggota DPR RI Tamara Geraldine menargetkan menemui 20.000 orang untuk sosialisasi Pemilu 2019 sebagai salah satu upaya mencerdaskan masyarakat tentang pemilu yang digelar serentak.
"Sejak bulan September 2018 hingga sekarang, saya sudah melakukan sosialisasi di hadapan 13.000 orang dari berbagai daerah pemilihan," ujarnya ditemui usai melakukan kampanye terbuka di Gedung Serba Guna Graha Idola Desa Jurang, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus, Rabu.
Dengan sosialisasi yang digelar sejak 8 bulan lalu, dia berharap, masyarakat melek pemilu karena tahun ini pesta demokrasi yang bakal digelar berbeda dengan pemilu sebelumnya.
Tercatat ada lima kartu suara yang harus dicoblos masyarakat sehingga dengan sosialisasi tersebut masyarakat semakin paham.
Dari lima kartu tersebut, kata Tamara Geraldine yang menjadi caleg DPR RI PDI Perjuangan Dapil II (Kudus, Demak dan Jepara), terdapat kartu suara untuk pemilihan presiden, DPD, DPR, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/kota.
Ia juga mengajak masyarakat untuk memilih caleg dengan cerdas, bukan memilih berdasarkan pemberian materi.
"Tanya caleg yang hendak anda pilih apakah sanggup untuk memperjuangkan kepentingan rakyat. Jika tidak mampu jangan pilih," ujarnya.
Selain itu, lanjut dia, pastikan bahwa caleg tersebut memiliki jaringan dengan pemerintah karena nantinya menjadi salah satu kunci keberhasilan memperjuangan aspirasi masyarakat nantinya.
Ketika ada serangan fajar dari caleg yang tidak ada kepastian soal keperphakan terhadap rakyat, dia mempersilakan untuk diterima, namun jangan dicoblos.
"Cegatlah mereka dengan membantu pemerintah bersih dari luar parlemen. Ingat jangan memasukkan koruptor ke dalam parlemen," ujarnya.
Terkait sikap masyarakat yang selama ini mudah terpengaruh dengan politik uang, dia mengaku, tidak khawatir karena sejak awal terjun di dunia politik memiliki niat untuk mengabdikan diri kepada rakyat.
Untuk itulah, lanjut dia, menghadapi Pemilu 2019 dirinya mencoba ikut mengabdikan diri kepada negara dengan ikut mensosialisasikan pemilu terhadap ribuan masyarakat agar melek pemilu.
"Saya menjadi caleg tugas dan kapasitas saya seperti itu dan tidak bisa membuat janji. Sudah bisa membuat masyarakat melek pemilu sudah berguna bagi bangsa ini. Milih apapun boleh," ujarnya.
Selama melakukan sosialisasi serta berkampanye tentang dirinya yang mencalonkan diri sebagai caleg DPR RI Dapil II Jateng, dia juga turut menyebarkan buku Capres Joko Widodo yang saat ini tercetak 50.000 eksemplar. ***2***
"Sejak bulan September 2018 hingga sekarang, saya sudah melakukan sosialisasi di hadapan 13.000 orang dari berbagai daerah pemilihan," ujarnya ditemui usai melakukan kampanye terbuka di Gedung Serba Guna Graha Idola Desa Jurang, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus, Rabu.
Dengan sosialisasi yang digelar sejak 8 bulan lalu, dia berharap, masyarakat melek pemilu karena tahun ini pesta demokrasi yang bakal digelar berbeda dengan pemilu sebelumnya.
Tercatat ada lima kartu suara yang harus dicoblos masyarakat sehingga dengan sosialisasi tersebut masyarakat semakin paham.
Dari lima kartu tersebut, kata Tamara Geraldine yang menjadi caleg DPR RI PDI Perjuangan Dapil II (Kudus, Demak dan Jepara), terdapat kartu suara untuk pemilihan presiden, DPD, DPR, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/kota.
Ia juga mengajak masyarakat untuk memilih caleg dengan cerdas, bukan memilih berdasarkan pemberian materi.
"Tanya caleg yang hendak anda pilih apakah sanggup untuk memperjuangkan kepentingan rakyat. Jika tidak mampu jangan pilih," ujarnya.
Selain itu, lanjut dia, pastikan bahwa caleg tersebut memiliki jaringan dengan pemerintah karena nantinya menjadi salah satu kunci keberhasilan memperjuangan aspirasi masyarakat nantinya.
Ketika ada serangan fajar dari caleg yang tidak ada kepastian soal keperphakan terhadap rakyat, dia mempersilakan untuk diterima, namun jangan dicoblos.
"Cegatlah mereka dengan membantu pemerintah bersih dari luar parlemen. Ingat jangan memasukkan koruptor ke dalam parlemen," ujarnya.
Terkait sikap masyarakat yang selama ini mudah terpengaruh dengan politik uang, dia mengaku, tidak khawatir karena sejak awal terjun di dunia politik memiliki niat untuk mengabdikan diri kepada rakyat.
Untuk itulah, lanjut dia, menghadapi Pemilu 2019 dirinya mencoba ikut mengabdikan diri kepada negara dengan ikut mensosialisasikan pemilu terhadap ribuan masyarakat agar melek pemilu.
"Saya menjadi caleg tugas dan kapasitas saya seperti itu dan tidak bisa membuat janji. Sudah bisa membuat masyarakat melek pemilu sudah berguna bagi bangsa ini. Milih apapun boleh," ujarnya.
Selama melakukan sosialisasi serta berkampanye tentang dirinya yang mencalonkan diri sebagai caleg DPR RI Dapil II Jateng, dia juga turut menyebarkan buku Capres Joko Widodo yang saat ini tercetak 50.000 eksemplar. ***2***