Banjarnegara (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan wilayah Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah akan memasuki puncak musim kemarau pada bulan Agustus.
"Hampir seluruh wilayah di Banjarnegara diprakirakan memasuki puncak musim kemarau Agustus, kecuali wilayah Barat Daya Banjarnegara yang memasuki puncak kemarau pada September," kata Kepala Stasiun Geofisika (BMKG) Banjarnegara Setyoajie Prayoedhi di Banjarnegara, Minggu.
Selain Banjarnegara, wilayah Kabupaten Banyumas, Cilacap dan Purbalingga juga diprakirakan memasuki puncak musim kemarau pada Agustus.
Dia mengatakan, pihaknya sudah menyampaikan informasi tersebut kepada pemerintah daerah khususnya Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat guna mengantisipasi dampak kekeringan yang mungkin timbul pada puncak musim kemarau mendatang.
"Mengantisipasi dampak kekeringan, BMKG juga mengimbau agar masyarakat terdampak menghemat penggunaan air," katanya.
Terkait pertanian, kata dia, instansi terkait seperti dinas pertanian dan pekerjaan umum dapat berkoordinasi terkait kebijakan pola tanam serta ketersediaan air irigasi.
BMKG melalui stasiun klimatologi Semarang, tambah dia, juga terus menyosialisasikan mengenai prakiraan musim kemarau kepada para pemangku kepentingan dan juga seluruh masyarakat.
Sementara itu, BMKG juga menginformasikan bahwa pada dasarian II Maret 2019 hingga dasarian II April 2019 diketahui bahwa curah hujan di hampir seluruh wilayah di Provinsi Jawa Tengah pada umumnya dalam kriteria menengah.
Sementara pada dasarian III Maret hingga dasarian II April 2019 curah hujan di Jawa Tengah umumnya dalam kriteria menengah yaitu 51 - 150 milimeter per dasarian.
Sementara itu, dia juga menambahkan berdasarkan analisis curah hujan wilayah Kabupaten Banjarnegara per dasarian diketahui bahwa pada bulan Maret dasarian II tanggal 11-20 curah hujan di wilayah kabupaten Banjarnegara pada umumnya memiliki curah hujan kriteria tinggi yaitu 151 - 300 milimeter per dasarian.
Pada dasarian II tanggal 11 - 20 Maret 2019, hari tanpa hujan di wilayah Kabupaten Banjarnegara pada umumnya dalam kategori masih ada hujan dan sangat pendek yaitu satu hingga lima hari.
"Hampir seluruh wilayah di Banjarnegara diprakirakan memasuki puncak musim kemarau Agustus, kecuali wilayah Barat Daya Banjarnegara yang memasuki puncak kemarau pada September," kata Kepala Stasiun Geofisika (BMKG) Banjarnegara Setyoajie Prayoedhi di Banjarnegara, Minggu.
Selain Banjarnegara, wilayah Kabupaten Banyumas, Cilacap dan Purbalingga juga diprakirakan memasuki puncak musim kemarau pada Agustus.
Dia mengatakan, pihaknya sudah menyampaikan informasi tersebut kepada pemerintah daerah khususnya Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat guna mengantisipasi dampak kekeringan yang mungkin timbul pada puncak musim kemarau mendatang.
"Mengantisipasi dampak kekeringan, BMKG juga mengimbau agar masyarakat terdampak menghemat penggunaan air," katanya.
Terkait pertanian, kata dia, instansi terkait seperti dinas pertanian dan pekerjaan umum dapat berkoordinasi terkait kebijakan pola tanam serta ketersediaan air irigasi.
BMKG melalui stasiun klimatologi Semarang, tambah dia, juga terus menyosialisasikan mengenai prakiraan musim kemarau kepada para pemangku kepentingan dan juga seluruh masyarakat.
Sementara itu, BMKG juga menginformasikan bahwa pada dasarian II Maret 2019 hingga dasarian II April 2019 diketahui bahwa curah hujan di hampir seluruh wilayah di Provinsi Jawa Tengah pada umumnya dalam kriteria menengah.
Sementara pada dasarian III Maret hingga dasarian II April 2019 curah hujan di Jawa Tengah umumnya dalam kriteria menengah yaitu 51 - 150 milimeter per dasarian.
Sementara itu, dia juga menambahkan berdasarkan analisis curah hujan wilayah Kabupaten Banjarnegara per dasarian diketahui bahwa pada bulan Maret dasarian II tanggal 11-20 curah hujan di wilayah kabupaten Banjarnegara pada umumnya memiliki curah hujan kriteria tinggi yaitu 151 - 300 milimeter per dasarian.
Pada dasarian II tanggal 11 - 20 Maret 2019, hari tanpa hujan di wilayah Kabupaten Banjarnegara pada umumnya dalam kategori masih ada hujan dan sangat pendek yaitu satu hingga lima hari.