Solo (ANTARA) - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bersama anggota TNI dan Polri memimpin Apel Resik-resik Keraton Kasunanan Surakarta di Halaman Parkir Kamandungan Komplek Keraton Surakarta di Solo, Jawa Tengah, Jumat.
Pada acara Apel Resik-resik (bersih-bersih) Keraton bersama Instansi Pemerintah, TNI dan Polri tersebut melibatkan sebanyak 1.200 personel dalam rangka Persiapan Tingalan Dalem Jumenengan SISKS Paku Buwono XIII ke-15.
Selain Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, juga hadir, Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Mochamad Effendi, Asisten Deputi 1 Polhukam Mayjen TNI Wawan Kustiyawan, Sekda Prov. Jateng Sri Puryono Soedarmoningrat, Kapolda Jateng Irjen Pol Condro Kirono, Walikota Surakarta FX. Hadi Rudyatmo, Kapolresta Surakarta Kombes Pol Ribut Hari Wibowo, dan peserta lainnya.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengatakan Apel Resik-resik Keraton bersama TNI, Polri dan Intansi ini merupakan bagian dari upaya untuk mewujudkan lingkungan kawasan Keraton Surakarta yang bersih dan kinclong.
Apalagi keraton ini, kata Gubernur, merupakan bagian dari sejarah kebudayaan, sekaligus objek wisata. Untuk itu, sudah semestinya aset ini, harus selalu dijaga, supaya bersih luar dan dalamnya, baik lahir maupun batin.
Oleh karena itu, kata Gubernur, Keraton Kasunanan yang berdiri sejak 1744, tetap bersinar sepanjang masa dengan segala keindahan bangunan dan warisan budayanya.
Gubernur berharap, acara bersih-bersih secara massal seperti ini, bisa ditradisikan dan menjadi agenda rutin. Sehingga, pihaknya bisa memberikan contoh pada masyarakat bahwa gotong-royong sebagai karakter Jawa Tengah harus terus dijaga.
Apalagi Jawa Tengah memiliki branding Jateng Gayeng, yang guyub, rukun, bergotong-royong dan harmonis dalam membangun kehidupan masyarakat di Jawa Tengah.
"Hal ini, mari dijadikan diri pribadi sebagai pelopor untuk menggairahkan kembali semangat bergotong-royong dalam kebaikan, seperti halnya kegiatan hari ini, yang dihadiri berbagai elemen masyarakat," katanya.
Selain itu, Gubernur berharap dengan kegiatan ini, dapat dijadikan momen untuk melakukan komunikasi bagaimana menghidupkan kembali seluruh sistem yang ada di dalam keraton.
"Kami dari masyarakat semua mendukung membuat kegiatan resik-resik bersama agar makin kinclong," katanya.
Pada acara Apel Resik-resik (bersih-bersih) Keraton bersama Instansi Pemerintah, TNI dan Polri tersebut melibatkan sebanyak 1.200 personel dalam rangka Persiapan Tingalan Dalem Jumenengan SISKS Paku Buwono XIII ke-15.
Selain Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, juga hadir, Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Mochamad Effendi, Asisten Deputi 1 Polhukam Mayjen TNI Wawan Kustiyawan, Sekda Prov. Jateng Sri Puryono Soedarmoningrat, Kapolda Jateng Irjen Pol Condro Kirono, Walikota Surakarta FX. Hadi Rudyatmo, Kapolresta Surakarta Kombes Pol Ribut Hari Wibowo, dan peserta lainnya.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengatakan Apel Resik-resik Keraton bersama TNI, Polri dan Intansi ini merupakan bagian dari upaya untuk mewujudkan lingkungan kawasan Keraton Surakarta yang bersih dan kinclong.
Apalagi keraton ini, kata Gubernur, merupakan bagian dari sejarah kebudayaan, sekaligus objek wisata. Untuk itu, sudah semestinya aset ini, harus selalu dijaga, supaya bersih luar dan dalamnya, baik lahir maupun batin.
Oleh karena itu, kata Gubernur, Keraton Kasunanan yang berdiri sejak 1744, tetap bersinar sepanjang masa dengan segala keindahan bangunan dan warisan budayanya.
Gubernur berharap, acara bersih-bersih secara massal seperti ini, bisa ditradisikan dan menjadi agenda rutin. Sehingga, pihaknya bisa memberikan contoh pada masyarakat bahwa gotong-royong sebagai karakter Jawa Tengah harus terus dijaga.
Apalagi Jawa Tengah memiliki branding Jateng Gayeng, yang guyub, rukun, bergotong-royong dan harmonis dalam membangun kehidupan masyarakat di Jawa Tengah.
"Hal ini, mari dijadikan diri pribadi sebagai pelopor untuk menggairahkan kembali semangat bergotong-royong dalam kebaikan, seperti halnya kegiatan hari ini, yang dihadiri berbagai elemen masyarakat," katanya.
Selain itu, Gubernur berharap dengan kegiatan ini, dapat dijadikan momen untuk melakukan komunikasi bagaimana menghidupkan kembali seluruh sistem yang ada di dalam keraton.
"Kami dari masyarakat semua mendukung membuat kegiatan resik-resik bersama agar makin kinclong," katanya.