Semarang (ANTARA) - Perusahaan penyedia layanan mobile dan pembayaran berbasis aplikasi, Gojek memberikan pelatihan kewirausahaan kepada 175 pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Kota Semarang, Jawa Tengah, yang merupakan binaan Muslimat Nahdlatul Ulama (NU).
Head of Regional Corporate Affairs Gojek Alfianto Domy Aji di Semarang, Rabu, mengatakan, pelatihan ini merupakan bagian dari program Gojek Wirausaha yang sudah berjalan sejak tahun lalu.
Ia menjelaskan pelatihan kewirausahaan ini merupakan jawaban atas tantangan yang dihadapi oleh UMKM di Indonesia.
"Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan dasar-dasar pengetahuan membangun bisnis agar UMKM lebih mudah naik kelas," katanya.
Ia menambahkan para ibu anggota musilmat NU diharapkan bisa menjadi pendorong kemandirian secara ekonomi. "Para ibu rumah tangga diharapkan bisa mandiri secara ekonomi," katanya.
Menurut dia, potensi UMKM di Kota Semarang yang sangat besar diperkirakan akan semakin bertumbuh seiring perkembangan waktu.
Selain memberikan pengetahuan dan pengalaman secara langsung, kata dia, para pelaku usaha juga dimungkinkan untuk memperoleh akses ke platform digital Gojek.
Sementara itu Ketua Harian Pimpinan Pusat Muslimat NU, Siti Aniroh Effendi mengatakan bahwa pelatihan di Kota Semarang ini merupakan yang ketiga kali digelar bersama Gojek, setelah di Purwokerto, dan Yogyakarta.
"Ini merupakan upaya nyata dari kerja sama yang sudah ditandatangani antara Gojek dan Muslimat pada 2018u," katanya.
Menurut dia, penguatan perekonomian ekonomi kaluarga melalui pelatihan ini cukup penting. "Ekonomi yang kuat dimulai dari keluarga," tambahnya.
Selain pengetahuan dasar soal kewirausahaan, lanjut dia, para pelaku UMKM ini juga diberikan pengetahuan tentang bisnis daring yang efektif dan efisien.
"Sekaligus untuk memberi pengetahuan agar kalau punya telepon seluler jangan hanya untuk 'youtube'-an saja," pungkasnya.
Head of Regional Corporate Affairs Gojek Alfianto Domy Aji di Semarang, Rabu, mengatakan, pelatihan ini merupakan bagian dari program Gojek Wirausaha yang sudah berjalan sejak tahun lalu.
Ia menjelaskan pelatihan kewirausahaan ini merupakan jawaban atas tantangan yang dihadapi oleh UMKM di Indonesia.
"Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan dasar-dasar pengetahuan membangun bisnis agar UMKM lebih mudah naik kelas," katanya.
Ia menambahkan para ibu anggota musilmat NU diharapkan bisa menjadi pendorong kemandirian secara ekonomi. "Para ibu rumah tangga diharapkan bisa mandiri secara ekonomi," katanya.
Menurut dia, potensi UMKM di Kota Semarang yang sangat besar diperkirakan akan semakin bertumbuh seiring perkembangan waktu.
Selain memberikan pengetahuan dan pengalaman secara langsung, kata dia, para pelaku usaha juga dimungkinkan untuk memperoleh akses ke platform digital Gojek.
Sementara itu Ketua Harian Pimpinan Pusat Muslimat NU, Siti Aniroh Effendi mengatakan bahwa pelatihan di Kota Semarang ini merupakan yang ketiga kali digelar bersama Gojek, setelah di Purwokerto, dan Yogyakarta.
"Ini merupakan upaya nyata dari kerja sama yang sudah ditandatangani antara Gojek dan Muslimat pada 2018u," katanya.
Menurut dia, penguatan perekonomian ekonomi kaluarga melalui pelatihan ini cukup penting. "Ekonomi yang kuat dimulai dari keluarga," tambahnya.
Selain pengetahuan dasar soal kewirausahaan, lanjut dia, para pelaku UMKM ini juga diberikan pengetahuan tentang bisnis daring yang efektif dan efisien.
"Sekaligus untuk memberi pengetahuan agar kalau punya telepon seluler jangan hanya untuk 'youtube'-an saja," pungkasnya.