Kendal (ANTARA) - PT Maju Bersama Gemilang (MBG) membangun pabrik fiber optik di Kawasan Industri Kendal (KIK) dan ditargetkan bisa menyerap sekitar 600 tenaga kerja.

Peletakan batu pertama pembangunan pabrik dengan investasi Rp1 triliun dalam bentuk tanah, bangunan, mesin, dan teknologi tersebut dilakukan  di Kawasan Industri Kendal, Kamis.

Peletakan batu pertama tersebut dilakukan Presiden Direktur PT MBG Frank Wu, Bupati Kendal Mirna Annisa, serta stakeholder terkait Pemprov Jateng, Kementerian Perindustrian, Kementerian Kominfo, Asosiasi Pabrikan Kabel (Apkabel), dan Asosiasi penyelenggara jaringan telekomunikasi (Apjatel).

Direktur PT MBG Akmal Fauzi menjelaskan bahwa pembangunan pabrik yang menempati lahan seluas 6 hektare tersebut, akan dilakukan secara bertahap dan ditargetkan selesai akhir 2019 untuk tahap pertama dan dalam jangka waktu tiga tahun tahap kedua ditarget selesai. 

"Peletakan batu pertama ini menjadi wujud komitmen kami dan mendukung pembangunan infrastruktur telekomunikasi di Indonesia. Pemilihan lokasi ini sangat ideal karena lingkungan yang kondusif dengan sumber daya manusianya yang handal serta dekat dengan pelabuhan, sehingga pengiriman barnag ke kustomer akan lebih efektif," katanya.

Akmal menambahkan PT MBG memiliki kapasitas fiber optic core (10,5 M fKm/tahun); fiber optic cables land (mencapai 6,0 M fKM/tahun); fiber optic cable submarine (mencapai 10.000 KM); dan optical distribution network mencapai 4,0 juta USD/tahun.

"Kebutuhan fiber optic sangat tinggi. Di Indonesia kapasitas lokal tidak dapat memenuhi kebutuhan lokal, jadi kita pasti impor 40-50 impor. Oleh karena itu, kami bangun pabrik fiber optic dengan harapan kebutuhan domestik dapat dipenuhi oleh pabrikan lokal," katanya.

Ia menyebutkan dari kebutuhan fiber optik 9 juta fKm/tahun, pabrik yang ada saat ini kapasitasnya masih berkisar 4-5 juta fKm/tahun, sehingga dengan PT MBG diharapkan bisa memenuhi pasar lokal dan ditarget bisa ekspor ke sejumlah negara seperti Asia Tenggara, Asia Selatan, Amerika Selatan, dan Amerika Latin.

"Pilihan di KIK sendiri, karena jika lokasinya yang bagus berada di pinggir laut, infrasturktur gampang karena ada tol juga, dekat dengan pelabuhan," katanya.

Dalam kesempatan tersebut Bupati Kendal Mirna Annisa berharap kebutuhan 600 tenaga kerja PT MBG, 70 persen di antaranya dapat dipenuhi oleh masyarakat setempat, sehingga meningkatkan perekonomian Kabupaten Kendal.

"Kami berharap bisa terus meningkatkan sumber daya manusia (SDM) yang ada melalui sekolah fokasi, sehingga mereka bisa siap," kata Mirna yang menyebutkan saat ini sudah ada sekitar 60 tenant yang menempati Kawasan Industri Kendal.
 

Pewarta : Nur Istibsaroh
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024