Solo (ANTARA) - Pemerintah mendorong usaha kecil dan menengah (UKM) lebih profesional dengan memanfaatkan teknologi informasi salah satunya melalui aplikasi Keuangan Digital (Kendi).
"Dengan keberadaan Kendi ini harapannya bisnis UKM makin profesional. Dalam hal ini UKM dididik mampu membuat pembukuan sendiri sehingga bisa menjadi dasar pengajuan kredit di bank. Kalau bisnis meningkat kan agunan tidak masalah," kata Deputi Mandiri Bidang Produksi dan Pemasaran Kementerian Koperasi dan UKM RI Victoria Boru Simanungkalit di sela penandatanganan nota kesepahaman antara Kementerian Koperasi dan UKM dengan Kendi di Hotel Adhiwangsa Surakarta, Rabu.
Melalui kerja sama tersebut, dikatakannya, pemerintah ingin mendorong UKM di Indonesia makin profesional dan kualitas SDM juga meningkat dengan pemanfaatan teknologi.
"Dengan begitu mereka lebih cepat merespon, mengevaluasi, dan mengantisipasi persaingan bisnis global yang sekarang sangat distrubtif. Oleh karena itu, kami memperkuat SDM UKM agar makin ramah memanfaatkan teknologi salah satunya aplikasi yang memudahkan dalam bisnis, baik di administrasi keuangan maupun dalam pemasarannya," katanya.
Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Deputi Produksi dan Pemasaran Kementerian Koperasi dan UKM Devi Rimayanti mengatakan awalnya pemerintah berupaya mencari aplikasi yang mudah dimengerti oleh UKM.
"Selama ini kan android sudah ramah dengan mereka, ayo pergunakan untuk usaha mereka. Cari aplikasi yang mudah digunakan oleh mereka sehingga akhirnya UKM ini bisa tertib pembukuan sehingga dapat diketahui kemajuan usahanya," katanya.
Sementara itu, Chief Technology Officer Kendi Pandu Sastrowardoyo mengatakan selama ini UKM mengalami kesulitan untuk mendapatkan tambahan modal lewat perbankan maupun pemberi pinjaman lainnya untuk melakukan peningkatan skala bisnis karena kurangnya literasi finansial dan digital yang menyebabkan rendahnya validitas data yang diberikan UMKM kepada pemberi pinjaman.
Ia mengatakan aplikasi tersebut membuat UKM tidak harus membuat laporan keuangan sendiri karena aplikasi Kendi dapat langsung membuatkan laporan keuangan dengan lengkap untuk kegiatan transaksi, laporan laba rugi, manajemen inventorisasi, dan piutang.
"Dengan begitu pemberi pinjaman dapat melihat data secara jelas sehingga kepercayaan antara UMKM dan lender dapat terbangun," katanya.
"Dengan keberadaan Kendi ini harapannya bisnis UKM makin profesional. Dalam hal ini UKM dididik mampu membuat pembukuan sendiri sehingga bisa menjadi dasar pengajuan kredit di bank. Kalau bisnis meningkat kan agunan tidak masalah," kata Deputi Mandiri Bidang Produksi dan Pemasaran Kementerian Koperasi dan UKM RI Victoria Boru Simanungkalit di sela penandatanganan nota kesepahaman antara Kementerian Koperasi dan UKM dengan Kendi di Hotel Adhiwangsa Surakarta, Rabu.
Melalui kerja sama tersebut, dikatakannya, pemerintah ingin mendorong UKM di Indonesia makin profesional dan kualitas SDM juga meningkat dengan pemanfaatan teknologi.
"Dengan begitu mereka lebih cepat merespon, mengevaluasi, dan mengantisipasi persaingan bisnis global yang sekarang sangat distrubtif. Oleh karena itu, kami memperkuat SDM UKM agar makin ramah memanfaatkan teknologi salah satunya aplikasi yang memudahkan dalam bisnis, baik di administrasi keuangan maupun dalam pemasarannya," katanya.
Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Deputi Produksi dan Pemasaran Kementerian Koperasi dan UKM Devi Rimayanti mengatakan awalnya pemerintah berupaya mencari aplikasi yang mudah dimengerti oleh UKM.
"Selama ini kan android sudah ramah dengan mereka, ayo pergunakan untuk usaha mereka. Cari aplikasi yang mudah digunakan oleh mereka sehingga akhirnya UKM ini bisa tertib pembukuan sehingga dapat diketahui kemajuan usahanya," katanya.
Sementara itu, Chief Technology Officer Kendi Pandu Sastrowardoyo mengatakan selama ini UKM mengalami kesulitan untuk mendapatkan tambahan modal lewat perbankan maupun pemberi pinjaman lainnya untuk melakukan peningkatan skala bisnis karena kurangnya literasi finansial dan digital yang menyebabkan rendahnya validitas data yang diberikan UMKM kepada pemberi pinjaman.
Ia mengatakan aplikasi tersebut membuat UKM tidak harus membuat laporan keuangan sendiri karena aplikasi Kendi dapat langsung membuatkan laporan keuangan dengan lengkap untuk kegiatan transaksi, laporan laba rugi, manajemen inventorisasi, dan piutang.
"Dengan begitu pemberi pinjaman dapat melihat data secara jelas sehingga kepercayaan antara UMKM dan lender dapat terbangun," katanya.