Batang (ANTARA) - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mendorong masing-masing daerah mampu menonjolkan potensi produk andalannya agar dapat bersaing dipasaran dan meningkatkan perekonomian warga.
"Kami berharap daerah bisa menampilkan satu persatu. Jika kualitasnya baik maka bisa distandarisasi untuk dijual pasar tradisional, supermarket, kelas nasional, serta ekspor," katanya di Batang, Rabu.
Menurut dia, Pemerintah Provinsi Jateng siap memfasilitasi untuk memasarkan masing-masing produk andalan daerah karena saat ini sudah banyak duta besar yang menanyakan (ingin membeli) produk Indonesia.
"Kadang-kadang mereka (duta besar) meminta (produk yang dijual). Akan tetapi jika daftarnya tidak ada maka kita tidak bisa. Sebenarnya karya produk inovasi yang dilakukan oleh warga sangat bagus dan layak dipasarkan," katanya.
Pada acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan Wilayah (Musrenbangwil) se-eks Keresidenan Pekalongan, Ganjar mengatakan sebenarnya daerah-daerah memiliki kreatifitas dan inovasi dalam mengolah sisa limbah yang dapat dijadikan produk andalan.
"Sebagai contoh, limbah plastik dapat diproduk menjadi sepatu dan tas. Sebenarnya, hal itu sudah bisa berjalan sehingga yang lainnya dapat meniru produk yang sejenis dari sisa limbah plastik itu," katanya.
Bupati Batang Wihaji mengatakan pemkab fokus pada tiga sektor yaitu investasi, pariwisata, dan indeks pembangunan masyarakat (IPM).
"Kita fokus pada tiga program itu dan sekaligus menyambung program prioritas Presiden Pak Jokowi tentang Nawa Cita. Oleh karena itu, kami bersinergi dengan dengan dua hal itu yaitu pusat dan Jawa Tengah," katanya.
"Kami berharap daerah bisa menampilkan satu persatu. Jika kualitasnya baik maka bisa distandarisasi untuk dijual pasar tradisional, supermarket, kelas nasional, serta ekspor," katanya di Batang, Rabu.
Menurut dia, Pemerintah Provinsi Jateng siap memfasilitasi untuk memasarkan masing-masing produk andalan daerah karena saat ini sudah banyak duta besar yang menanyakan (ingin membeli) produk Indonesia.
"Kadang-kadang mereka (duta besar) meminta (produk yang dijual). Akan tetapi jika daftarnya tidak ada maka kita tidak bisa. Sebenarnya karya produk inovasi yang dilakukan oleh warga sangat bagus dan layak dipasarkan," katanya.
Pada acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan Wilayah (Musrenbangwil) se-eks Keresidenan Pekalongan, Ganjar mengatakan sebenarnya daerah-daerah memiliki kreatifitas dan inovasi dalam mengolah sisa limbah yang dapat dijadikan produk andalan.
"Sebagai contoh, limbah plastik dapat diproduk menjadi sepatu dan tas. Sebenarnya, hal itu sudah bisa berjalan sehingga yang lainnya dapat meniru produk yang sejenis dari sisa limbah plastik itu," katanya.
Bupati Batang Wihaji mengatakan pemkab fokus pada tiga sektor yaitu investasi, pariwisata, dan indeks pembangunan masyarakat (IPM).
"Kita fokus pada tiga program itu dan sekaligus menyambung program prioritas Presiden Pak Jokowi tentang Nawa Cita. Oleh karena itu, kami bersinergi dengan dengan dua hal itu yaitu pusat dan Jawa Tengah," katanya.