Solo (ANTARA) -
Kuota elpiji bersubsidi atau ukuran tabung 3 kg untuk wilayah Soloraya pada tahun 2019 mengalami kenaikan sebesar 11,19 persen jika dibandingkan tahun 2018 seiring dengan peningkatan konsumsi oleh masyarakat.

"Dari tujuh wilayah di Soloraya, yaitu Solo, Boyolali, Karanganyar, Sragen, Sukoharjo, Wonogiri, dan Klaten, total alokasi tahun ini sebesar 218.852 ton," kata Sales Eksekutif Elpiji Rayon V PT Pertamina Adeka Sangtraga di Solo, Senin.

Ia mengatakan angka tersebut naik jika dibandingkan dengan alokasi tahun sebelumnya sebesar 196.830 ton.

Terkait dengan kenaikan tersebut, dikatakannya, usulan penambahan oleh Pemerintah Kota Surakarta untuk mengantisipasi lonjakan permintaan pasar saat momentum tertentu. 

"Saat ini memang semua daerah di Soloraya mengusulkan penambahan kuota elpiji 3 kg," katanya.

Jika melihat kondisi tahun lalu, dikatakannya, realisasi konsumsi mencapai 208.208 ton atau lebih tinggi jika dibandingkan kuota awal yaitu 196.830 ton.

"Khusus di Kota Solo, realisasi konsumsi mencapai 27.201 ton atau lebih tinggi jika dibandingkan kuota awal 26.589 ton," katanya.

Terkait hal itu, Kepala Dinas Perdagangan Surakarta Subagiyo mengatakan memang ada usulan dari Pemkot terkait penambahan alokasi elpiji subsidi.

"Langkah ini kami lakukan untuk mengantisipasi terjadinya kelangkaan elpiji 3 kg di pasaran. Meski demikian, kami tetap awasi bahwa konsumsi tersebut hanya untuk keluarga tidak mampu," katanya.

Pewarta : Aris Wasita
Editor : Sumarwoto
Copyright © ANTARA 2024