Banyumas (ANTARA) - Tim "search and rescue" (SAR) gabungan berhasil menemukan jasad Kuatno (19) yang dilaporkan tenggelam di Sungai Bener, kata Koordinator Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Banyumas Ady Candra.
"Jenazah Kuatno ditemukan pada pukul 13.30 WIB di Sungai Serayu, Grumbul Majingklak, Desa Papringan, Kecamatan Banyumas, yang berjarak sekitar 20 kilometer dari lokasi kejadian," katanya di Banyumas, Jawa Tengah, Senin.
Ia mengatakan jenazah Kuatno pertama kali ditemukan oleh dua penambang pasir asal Desa Papringan, yakni Tobingin (36) dan Mi'roj (33).
Saat itu, Tobingin dan Mi'roj yang sedang menambang pasir di tepi Sungai Serayu melihat punggung manusia yang mengambang di tengah sungai.
Dua penambang pasir tersebut selanjutnya menarik mayat itu ke tepi Sungai Serayu dan mengubungi perangkat desa setempat yang ditindaklanjuti dengan laporan ke Kepolisian Sektor Banyumas.
Petugas Polsek Banyumas bersama tim SAR gabungan dan petugas medis dari Puskesmas Banyumas yang tiba di lokasi penemuan segera memeriksa mayat yang diduga sebagai Kuatno yang hilang di Sungai Bener.
Dari hasil pemeriksaan, tim medis tidak menemukan tanda-tanda penganiayaan sehingga disimpulkan bahwa jenazah tersebut murni sebagai korban tenggelam.
"Sementara itu keluarga Kuatno yang turut mendatangi lokasi penemuan, memastikan jika jenazah tersebut adalah Kuatno. Oleh karena itu, jenazah Kuatno segera dibawa ke rumah duka, Desa Wiradadi RT 02 RW 02, Kecamatan Sokaraja, Banyumas, dengan menggunakan ambulans TRC IKB RAPI," kata Ady.
Lebih lanjut, dia mengatakan dengan ditemukannya jenazah Kuatno, operasi SAR untuk mencari korban tenggelam di Sungai Bener telah berakhir dan seluruh personel yang terlibat sudah kembali ke pangkalan masing-masing.
Menurut dia, operasi SAR tersebut melibatkan personel Basarnas Pos SAR Cilacap, BPBD Kabupaten Banyumas, Tagana Kabupaten Banyumas, Pramuka Peduli Kwarcab Banyumas, MDMC, Koramil Sokaraja, Ubaloka Kwarcab Banyumas, KSB Sumbang, TRC IKB RAPI Banyumas, Purwokerto Rescue, SAR Banyumas, RAPI Purbalingga, SAR SERI, Ubaloka Kwarcab Purbalingga, SAR Purbalingga, Polsek Banyumas, Puskesmas Banyumas, dan perangkat desa setempat.
Seperti diwartakan, Kuatno yang memiliki keterbatasan mental diduga terpeleset dan tenggelam di Sungai Bener saat buang air besar pada hari Minggu (3/3) sekitar pukul 01.30 WIB dan baru diketahui sekitar pukul 03.00 WIB saat keluarga mengetahui jika korban tidak berada di dalam kamarnya.
Dugaan tersebut muncul informasi dari keluarga, korban memiliki kebiasaan buang air besar di Sungai Bener yang berada di belakang rumahnya setiap pukul 01.30 WIB tanpa memberi tahu keluarga.
Selain itu, keluarga juga menemukan celana Kuatno tergeletak di dapur seperti biasa yang dilakukan korban setiap hendak buang air besar di Sungai Bener. ***3***
"Jenazah Kuatno ditemukan pada pukul 13.30 WIB di Sungai Serayu, Grumbul Majingklak, Desa Papringan, Kecamatan Banyumas, yang berjarak sekitar 20 kilometer dari lokasi kejadian," katanya di Banyumas, Jawa Tengah, Senin.
Ia mengatakan jenazah Kuatno pertama kali ditemukan oleh dua penambang pasir asal Desa Papringan, yakni Tobingin (36) dan Mi'roj (33).
Saat itu, Tobingin dan Mi'roj yang sedang menambang pasir di tepi Sungai Serayu melihat punggung manusia yang mengambang di tengah sungai.
Dua penambang pasir tersebut selanjutnya menarik mayat itu ke tepi Sungai Serayu dan mengubungi perangkat desa setempat yang ditindaklanjuti dengan laporan ke Kepolisian Sektor Banyumas.
Petugas Polsek Banyumas bersama tim SAR gabungan dan petugas medis dari Puskesmas Banyumas yang tiba di lokasi penemuan segera memeriksa mayat yang diduga sebagai Kuatno yang hilang di Sungai Bener.
Dari hasil pemeriksaan, tim medis tidak menemukan tanda-tanda penganiayaan sehingga disimpulkan bahwa jenazah tersebut murni sebagai korban tenggelam.
"Sementara itu keluarga Kuatno yang turut mendatangi lokasi penemuan, memastikan jika jenazah tersebut adalah Kuatno. Oleh karena itu, jenazah Kuatno segera dibawa ke rumah duka, Desa Wiradadi RT 02 RW 02, Kecamatan Sokaraja, Banyumas, dengan menggunakan ambulans TRC IKB RAPI," kata Ady.
Lebih lanjut, dia mengatakan dengan ditemukannya jenazah Kuatno, operasi SAR untuk mencari korban tenggelam di Sungai Bener telah berakhir dan seluruh personel yang terlibat sudah kembali ke pangkalan masing-masing.
Menurut dia, operasi SAR tersebut melibatkan personel Basarnas Pos SAR Cilacap, BPBD Kabupaten Banyumas, Tagana Kabupaten Banyumas, Pramuka Peduli Kwarcab Banyumas, MDMC, Koramil Sokaraja, Ubaloka Kwarcab Banyumas, KSB Sumbang, TRC IKB RAPI Banyumas, Purwokerto Rescue, SAR Banyumas, RAPI Purbalingga, SAR SERI, Ubaloka Kwarcab Purbalingga, SAR Purbalingga, Polsek Banyumas, Puskesmas Banyumas, dan perangkat desa setempat.
Seperti diwartakan, Kuatno yang memiliki keterbatasan mental diduga terpeleset dan tenggelam di Sungai Bener saat buang air besar pada hari Minggu (3/3) sekitar pukul 01.30 WIB dan baru diketahui sekitar pukul 03.00 WIB saat keluarga mengetahui jika korban tidak berada di dalam kamarnya.
Dugaan tersebut muncul informasi dari keluarga, korban memiliki kebiasaan buang air besar di Sungai Bener yang berada di belakang rumahnya setiap pukul 01.30 WIB tanpa memberi tahu keluarga.
Selain itu, keluarga juga menemukan celana Kuatno tergeletak di dapur seperti biasa yang dilakukan korban setiap hendak buang air besar di Sungai Bener. ***3***