Karanganyar (ANTARA) - Sebanyak 58 pecatur dari berbagai daerah di Indonesia mengikuti seleksi nasional catur National Paralympic Committee (NPC) untuk persiapan Asian Para Games X/2020 Manila, Filipina di Gedung Pusat Pengembangan dan Rehabilitasi Berbasis Masyarakat (PPRBM) Karanganyar, Minggu.

Pelatih Nasional Catur NPC Indonesia Tedi Wiharto di Karanganyar, Minggu, mengatakan seleknas itu untuk mempersiapkan para pecatur NPC Indonesia akan mengikuti Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas) APG X di Manila, Januari 2020.

"Dari 58 atlet yang bertanding dalam seleknas ini, baik putra maupun putri, bakal masuk pelatnas untuk mewakili Indonesia  ke kancah internasional di Manila," katanya.

Tedi Wiharto mengatakan 12  provinsi yang mengirimkan atletnya dalam seleknas, yakni Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Riau, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur, dan Bali.

Ia mengatakan tiga kelas dipertandingkan dalam seleknas, yakni Tuna Daksa, Tuna Netra B1 total, dan B2. Jumlah pecatur putri 13 atlet dan sisanya putra.

Pada seleksi tersebut akan diambil 18 atlet yang terdiri atas sembilan putra dan sembilan putri. Setiap kelas diambil tiga atlet untuk persiapan pelatnas.

Sebanyak 14 di antara 58 pecatur itu, adalah atlet nasional, sedangkan para atlet yang lolos seleksi bakal masuk pelatnas di Kota Solo.

Ia mengatakan NPC Indonesia untuk catur APG 2017 di Malaysia berhasil merebut 11 medali emas. Indonesia siap mempertahankan perolehan medali itu dalam ajang serupa mendatang di Manila.

Negara menjadi saingan berat Indonesia, kata Tedi, pecatur tuan rumah, Filipina dan Vietnam, karena kedua negara itu memiliki atlet-atlet kuat.
 
Cabang catur NPC Indonesia, kata dia, rencananya uji tanding ke Italia mengikuti turnamen internasional.

Ia menjelaskan jarang ajang besar cabang catur sehingga pihaknya harus bisa memanfaatkan turnamen yang ada seperti di Italia itu.

Wakil Bidang Pembinaan Prestasi NPC Indonesia Rima Ferdianto menambahkan cabang catur NPC Indonesia membutuhkan regenerasi atlet karena sejumlah pecatur senior minta pensiun.

"Ada empat pecatur nasional NPC Indonesia yang mengajukan mundur, yakni Debi, Tatik Kaherti, Edi, dan Hendi. Keempat pecatur ini, perebut medali emas pada APG sebelumnya," katanya.

Kendati demikian, pihaknya harus menghargai keinginan para pecatur andal NPC Indonesia yang meminta mundur dari dunia olahraga itu. Mereka akan fokus dengan keluarganya karena selama pelatnas cukup lama meninggalkan keluarganya.

"Kami memang membutuhkan 18 atlet catur untuk regenerasi melalui seleknas ini. Kami sekarang masih kekurangan atlet. Khusus catur terpaksa mencari atlet baru untuk pembinaan ke depan," katanya.



 

Pewarta : Bambang Dwi Marwoto
Editor : Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2024