Banyumas (ANTARA) -
Ia mengatakan, pada Minggu (3/3), sekitar pukul 03.00 WIB, keluarga korban mengecek ke kamar namun ternyata Kuat tidak ada di dalam kamarnya.
Selanjutnya, keluarga ke dapur dan mendapati celana yang dipakai Kuat karena pemuda itu memiliki kebiasaan melepas celananya di dapur sebelum berangkat ke ?Sungai Bener.
"Oleh karena itu, keluarga menduga Kuat terpeleset ke Sungai Bener hingga akhirnya hilang. Sebelum hilang, korban diketahui mengenakan kaos warna hijau," katanya.
Terkait dengan dugaan tersebut, Kusworo mengatakan, tim SAR gabungan menggelar operasi untuk mencari dan menolong Kuat yang diduga hilang atau tenggelam di Sungai Bener.
Menurut dia, operasi SAR tersebut melibatkan personel BPBD Kabupaten Banyumas, Taruna Siaga Bencana (Tagana) Banyumas, Polsek Sokaraja, Radio Antar-Penduduk Indonesia (RAPI) Banyumas, perangkat desa, dan warga sekitar.
Ia mengatakan, operasi SAR itu dilakukan dengan cara menyisir aliran Sungai Bener, baik melalui jalur darat maupun air menggunakan ban bekas.
"Kami telah melakukan penyisiran hingga jarak 3 KM dari lokasi kejadian. Kemudian, teman-teman dari Tagana juga mencari hingga wilayah Kalibagor namun sampai saat ini, korban belum ditemukan," kata Kusworo.
Tim "search and rescue" (SAR) gabungan mencari seorang pemuda yang dilaporkan hilang di Sungai Bener, Desa Wiradadi, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, kata Koordinator Tim Reaksi Cepat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (TRC BPBD) Kabupaten Banyumas Kusworo.
"Korban atas nama Kuat (19), warga Desa Wiradadi, Kecamatan Sokaraja, diketahui memiliki keterbatasan mental. Berdasarkan informasi dari keluarga, korban memiliki kebiasaan buang air besar di Sungai Bener yang berada di belakang rumahnya setiap pukul 01.30 WIB tanpa memberi tahu keluarga," katanya di Sokaraja, Banyumas, Minggu.Ia mengatakan, pada Minggu (3/3), sekitar pukul 03.00 WIB, keluarga korban mengecek ke kamar namun ternyata Kuat tidak ada di dalam kamarnya.
Selanjutnya, keluarga ke dapur dan mendapati celana yang dipakai Kuat karena pemuda itu memiliki kebiasaan melepas celananya di dapur sebelum berangkat ke ?Sungai Bener.
"Oleh karena itu, keluarga menduga Kuat terpeleset ke Sungai Bener hingga akhirnya hilang. Sebelum hilang, korban diketahui mengenakan kaos warna hijau," katanya.
Terkait dengan dugaan tersebut, Kusworo mengatakan, tim SAR gabungan menggelar operasi untuk mencari dan menolong Kuat yang diduga hilang atau tenggelam di Sungai Bener.
Menurut dia, operasi SAR tersebut melibatkan personel BPBD Kabupaten Banyumas, Taruna Siaga Bencana (Tagana) Banyumas, Polsek Sokaraja, Radio Antar-Penduduk Indonesia (RAPI) Banyumas, perangkat desa, dan warga sekitar.
Ia mengatakan, operasi SAR itu dilakukan dengan cara menyisir aliran Sungai Bener, baik melalui jalur darat maupun air menggunakan ban bekas.
"Kami telah melakukan penyisiran hingga jarak 3 KM dari lokasi kejadian. Kemudian, teman-teman dari Tagana juga mencari hingga wilayah Kalibagor namun sampai saat ini, korban belum ditemukan," kata Kusworo.