Banjarnegara (Antaranews Jateng) - Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan hampir seluruh wilayah di Kabupaten Banjarnegara akan mengalami hujan lebat pada Minggu (24/2).

"Seluruh kecamatan di Banjarnegara diprakirakan mengalami hujan lebat kecuali Kecamatan Bawang," kata Kepala Stasiun Geofisika Banjarnegara (BMKG Banjarnegara) Setyoajie Prayoedhi di Banjarnegara, Sabtu.

Dia menjelaskan, wilayah yang mengalami hujan lebat di antaranya Banjarmangu, Banjarnegara, Batur, Kalibening, Karangkobar, Madukara, Mandiraja, Pagedongan, Pagentan, Pandanarum, Pejawaran, Punggelan, Purwonegoro, Klampok, Rakit, Sigaluh, Susukan, Wanadadi dan Wanayasa.

Sementara wilayah Kecamatan Bawang, kata dia, diprakirakan hanya mengalami hujan dengan intensitas ringan.

BMKG juga menginformasikan bahwa potensi hujan akan meningkat pada sore mulai pukul 16.00 WIB.

Informasi tersebut sudah diteruskan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banjarnegara.

Hal itu bertujuan agar para pihak terkait termasuk juga masyarakat terus meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi kemungkinan bencana alam khususnya tanah longsor.

Pasalnya sejumlah wilayah di Kabupaten Banjarnegara merupakan daerah rawan bencana longsor.

Sebelumnya, BMKG memprakirakan curah hujan di Banjarnegara akan mengalami penurunan sepanjang bulan Februari dasarian tiga.

"Pada dasarian ketiga, tanggal 21 - 28 bulan Februari 2019, sebagian besar wilayah Banjarnegara berpeluang terjadi penurunan curah hujan," kata Setyoajie.

Dia menjelaskan, pada dasarian tiga, sebagian besar wilayah Banjarnegara berpeluang terjadi curah hujan dengan kategori menengah 101 - 150 milimeter per dasarian.

"Kecuali wilayah Susukan dan Purworejo Klampok berpeluang terjadi curah hujan dengan kategori menengah 76 - 100 milimeter per dasarian," katanya.

Pada dasarian kedua tanggal 11 - 20 Februari 2019 curah hujan di wilayah kabupaten Banjarnegara pada umumnya memiliki curah hujan kriteria tinggi 151 - 300 milimeter per dasarian.

Kendati demikian, tambah dia, masih ada kemungkinan terjadinya cuaca ekstrem sehingga masyarakat harus terus meningkatkan kewaspadaannya.

 


Pewarta : Wuryanti Puspitasari
Editor : Sumarwoto
Copyright © ANTARA 2024