Banjarnegara (Antaranews Jateng) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah terus mengintensifkan sosialisasi mengenai mitigasi bencana kepada masyarakat yang tinggal di wilayah rawan longsor.

 "Sampai tahun 2019 ini sudah 45 lokasi  wilayah rawan longsor yang telah kita lakukan sosialisasi," kata Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah Banjarnegara, Arief Rahman di Banjarnegara, Sabtu.

Dia mengatakan sosialisasi mengenai mitigasi atau pengurangan risiko bencana terus dilakukan secara bertahap.

"Target kami tahapan sosialisasi ke daerah rawan bencana akan tuntas pada akhir tahun 2019 ini, untuk itu kami memohon dukungan semua pihak," katanya.

Dia menambahkan, pihaknya juga akan membentuk sekitar 25 desa tangguh bencana guna meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat di wilayah setempat.

Dia menjelaskan, tujuan pembentukan desa tangguh bencana adalah mendorong partisipasi masyarakat dalam kesiapsiagaan menghadapi bencana alam.

Dia juga menambahkan, pada saat ini sudah ada sejumlah kasus tanah longsor di wilayah Banjarnegara, namun sudah dapat diatasi.

Misalkan kejadian pergerakan tanah di Dusun Sidakarya, Desa Mlaya, Kecamatan Punggelan.

"Kejadian tersebut sudah bisa kami atasi, kami juga sudah melakukan pengecekan alat deteksi dini tanah longsor dan juga memantau area terdampak," katanya.

Dia menambahkan, pihaknya juga telah memasang alat deteksi dini longsor di beberapa titik retakan lainnya.

Hingga saat ini, kata dia, tim dari BPBD terus melakukan pemantauan dan menyalurkan air bersih kepada warga setempat yang terdampak.

Pihaknya, kata dia, juga terus berkoordinasi dengan BMKG mengingat masih ada kemungkinan terjadinya cuaca ekstrem.

 


Pewarta : Wuryanti Puspitasari
Editor : Sumarwoto
Copyright © ANTARA 2024