Banjarnegara (Antaranews Jateng) - Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Banjarnegara menyiagakan sekitar 60 relawan selama musim hujan guna mewaspadai terjadinya tanah longsor di wilayah setempat.

"Selain menyiagakan sekitar 60 relawan PMI Banjarnegara juga membuka posko yang siaga 24 jam," kata pimpinan Humas PMI Banjarnegara M. Alwan Rifai di Banjarnegara, Selasa.

Hal tersebut dilakukan mengingat sejumlah wilayah di Kabupaten Banjarnegara daerah rawan tanah longsor.

"Selain relawan kami juga menyiagakan beberapa unit kendaraan dan piranti lainya yang siap kapan pun dibutuhkan untuk keperluan penanganan bencana," katanya.

Kendati BMKG menyatakan curah hujan di wilayah Banjarnegara cenderung mengalami penurunan bila dibandingkan dengan dasarian I Februari, pihaknya terus meningkatkan kesiapsiagaan.

 "Pasalnya hampir setiap hari turun hujan, bahkan minggu lalu terjadi pergerakan tanah di Desa Kebutuhjurang dan mengakibatkan sejumlah rumah terancam bencana longsor karena itu kami terus meningkatkan kesiapsiagaan," katanya.

PMI Banjarnegara bersinergi dengan BPBD, Dinas Sosial, dan elemen lain untuk antisipasi, waspada, dan siaga bencana alam.

"Kami terus melakukan koordinasi secara berkala dengan sejumlah pihak terkait dalam rangka kesiapsiagaan menghadapi bencana, khususnya dengan BPBD," katanya.

Kepala Stasiun Geofisika Banjarnegara (BMKG Banjarnegara) Setyoajie Prayoedhie mengatakan curah hujan di daerah itu diprakirakan  mengalami penurunan dibandingkan dengan Februari dasarian pertama.

Berdasarkan analisa curah hujan, pada dasarian I tanggal 1-10 Februari 2019, curah hujan di sebagian wilayah Banjarnegara dan kabupaten lain di sekitarnya pada umumnya curah hujan kriteria tinggi.

 "Yakni sekitar 151-300 milimeter pada dasarian pertama," katanya.

  Pada dasarian II tanggal 11-20 Februari 2019, berpeluang terjadi curah hujan dengan kategori menengah 76-150 milimeter.

 Kendati demikian, menurut BMKG meski curah hujan menurun namun potensi cuaca ekstrem masih ada.

"Karena itu kami mengingatkan masyarakat untuk tidak panik namun harus selalu waspada terhadap terjadinya bencana hidrometeorologis seperti banjir, tanah longsor, dan juga puting beliung," katanya.


Pewarta : Wuryanti Puspitasari
Editor : Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2024