Kebumen (Antaranews Jateng) - Para penderes nira (petani pengumpul nira kelapa) di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, agar merambah hilirisasi produk gula kelapa dan gula semut, kata calon Anggota Legislatif PDI Perjuangan, Dapil Jateng 7 Diah Defawati Ande.
"Petani zaman sekarang dan masa depan memang sudah harus main hilirisasi atau membuat produk jadi yang siap dijual ke industri, bahkan kalau perlu bisa langsung menjual ke konsumen," katanya di Kebumen, Jumat.
Ia menyampaikan hal tersebut saat menemui perwakilan penderes nira dari tujuh desa di Kabupaten Kebumen.
Menurut dia kesempatan luas sekali bagi penderes nira. Di kota-kota besar seperti Jakarta bermunculan kafe-kafe kecil, tetapi banyak jumlahnya.
"Di situ peluang bagi produk-produk dari petani untuk jadi pemasok," katanya.
Menurut dia petani masuk ke hilirisasi sangat diperlukan untuk meningkatkan kesejahteraan mereka. Agar petani tidak hanya bergantung pada naik turun nilai jual komoditas, tetapi sudah bisa masuk ke nilai jual produk jadi.
"Memang sekarang ini seperti tidak terbayang petani bisa seperti itu, tapi bukan berarti itu tidak mungkin dilakukan. Apalagi di era digital seperti sekarang, sebuah kelompok petani bisa saja langsung berjualan produknya di e-marketplace," katanya.
Menurut dia, hal tersebut perlu dilakukan supaya petani penderes atau petani nira bisa bertambah penghasilannya.
Dalam pertemuan tersebut, Diah bertemu dengan perwakilan dari 475 petani yang berasal dari 7 desa di Kabupaten Kebumen. Para petani juga menyampaikan bahwa mereka sudah siap untuk merambah hilirisasi produk gula. Hanya saja kendala mereka adalah saat ini masih membutuhkan bantuan pelatihan, serta penguatan kemitraan dengan para pelaku industri gula semut.
Ia menyampaikan bahwa aspirasi para petani akan disampaikan ke pemerintah pusat di kementerian terkait agar ditemukan solusi terbaik dari kebutuhan yang diperlukan petani sekarang.
"Petani zaman sekarang dan masa depan memang sudah harus main hilirisasi atau membuat produk jadi yang siap dijual ke industri, bahkan kalau perlu bisa langsung menjual ke konsumen," katanya di Kebumen, Jumat.
Ia menyampaikan hal tersebut saat menemui perwakilan penderes nira dari tujuh desa di Kabupaten Kebumen.
Menurut dia kesempatan luas sekali bagi penderes nira. Di kota-kota besar seperti Jakarta bermunculan kafe-kafe kecil, tetapi banyak jumlahnya.
"Di situ peluang bagi produk-produk dari petani untuk jadi pemasok," katanya.
Menurut dia petani masuk ke hilirisasi sangat diperlukan untuk meningkatkan kesejahteraan mereka. Agar petani tidak hanya bergantung pada naik turun nilai jual komoditas, tetapi sudah bisa masuk ke nilai jual produk jadi.
"Memang sekarang ini seperti tidak terbayang petani bisa seperti itu, tapi bukan berarti itu tidak mungkin dilakukan. Apalagi di era digital seperti sekarang, sebuah kelompok petani bisa saja langsung berjualan produknya di e-marketplace," katanya.
Menurut dia, hal tersebut perlu dilakukan supaya petani penderes atau petani nira bisa bertambah penghasilannya.
Dalam pertemuan tersebut, Diah bertemu dengan perwakilan dari 475 petani yang berasal dari 7 desa di Kabupaten Kebumen. Para petani juga menyampaikan bahwa mereka sudah siap untuk merambah hilirisasi produk gula. Hanya saja kendala mereka adalah saat ini masih membutuhkan bantuan pelatihan, serta penguatan kemitraan dengan para pelaku industri gula semut.
Ia menyampaikan bahwa aspirasi para petani akan disampaikan ke pemerintah pusat di kementerian terkait agar ditemukan solusi terbaik dari kebutuhan yang diperlukan petani sekarang.