Kudus (Antaranews Jateng) - Sejumlah siswa SMP dan SMA di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, menggelar peringatan hari valentine dengan menanam seratusan pohon penghijauan di sepanjang Jalan Yos Sudarso Kudus, Rabu.
Pohon penghijauan yang ditanam merupakan jenis bibit pohon tabebuya, ketika berbunga bentuknya mirip seperti bunga sakura yang mekar.
Menurut Wakil Kepala SMP Kanisius Kudus Heri Kristanto di Kudus, Rabu, kegiatan penanaman pohon penghijauan pada momen valentine dalam rangka mengajak siswanya untuk mencintai bumi.
"Makna velentine sendiri terkait kasih sayang sehingga siswa diajak untuk menyayangi bumi, bukan hanya sekadar mencintai sesama manusia," ujarnya.
Melalui penanaman itu, diharapkan momen kasih sayang, para siswa tidak hanya mengkasihi sesama manusia saja, melainkan juga kepada lingkungan ataupun bumi.
Apalagi, lanjut dia, mencintai bumi dengan menanam penghijauan juga menjadi tabungan masa depan karena memiliki manfaat yang cukup banyak.
Di antaranya, penghijauan pada koridor jalan berfungsi mengurangi polutan yang terbuang di udara serta menambah kesan artistik.
Alasan dipilihnya tanaman penghijauan tabebuya karena pohon itu bisa menambah keindahan lingkungan sekitar dan tabebuya kuning juga cukup mudah beradaptasi sehingga tidak menyulitkan dalam perawatannya.
Alasan lainnya, tanaman yang bunganya mekar hampir semua dahan memiliki bunga seperti halnya bunga sakura mekar itu juga menjadi peneduh dengan batangnya yang besar.
"Saat berbunga, tentunya akan menjadi pemandangan yang menarik sepanjang Jalan Yos Sudarso Kudus sehingga bisa menjadi salah satu ikon Kota Kudus yang baru, seperti halnya di Kota Surabaya," ujarnya.
Jumlah siswa yang dilibatkan dalam penanaman 100-an pohon tabebuya tersebut berjumlah 500-an siswa dari SMP maupun SMA Kanisius Kudus.
Pohon penghijauan yang ditanam merupakan jenis bibit pohon tabebuya, ketika berbunga bentuknya mirip seperti bunga sakura yang mekar.
Menurut Wakil Kepala SMP Kanisius Kudus Heri Kristanto di Kudus, Rabu, kegiatan penanaman pohon penghijauan pada momen valentine dalam rangka mengajak siswanya untuk mencintai bumi.
"Makna velentine sendiri terkait kasih sayang sehingga siswa diajak untuk menyayangi bumi, bukan hanya sekadar mencintai sesama manusia," ujarnya.
Melalui penanaman itu, diharapkan momen kasih sayang, para siswa tidak hanya mengkasihi sesama manusia saja, melainkan juga kepada lingkungan ataupun bumi.
Apalagi, lanjut dia, mencintai bumi dengan menanam penghijauan juga menjadi tabungan masa depan karena memiliki manfaat yang cukup banyak.
Di antaranya, penghijauan pada koridor jalan berfungsi mengurangi polutan yang terbuang di udara serta menambah kesan artistik.
Alasan dipilihnya tanaman penghijauan tabebuya karena pohon itu bisa menambah keindahan lingkungan sekitar dan tabebuya kuning juga cukup mudah beradaptasi sehingga tidak menyulitkan dalam perawatannya.
Alasan lainnya, tanaman yang bunganya mekar hampir semua dahan memiliki bunga seperti halnya bunga sakura mekar itu juga menjadi peneduh dengan batangnya yang besar.
"Saat berbunga, tentunya akan menjadi pemandangan yang menarik sepanjang Jalan Yos Sudarso Kudus sehingga bisa menjadi salah satu ikon Kota Kudus yang baru, seperti halnya di Kota Surabaya," ujarnya.
Jumlah siswa yang dilibatkan dalam penanaman 100-an pohon tabebuya tersebut berjumlah 500-an siswa dari SMP maupun SMA Kanisius Kudus.