Semarang (Antaranews Jateng) - Real Estate Indonesia (REI) terus meningkatkan kompetensi para developer dengan memberikan pelatihan dan sertifikasi, sehingga memenuhi syarat untuk membangun rumah layak huni dan tidak merugikan user.
"Kami akan mengawali dengan pelatihan selama dua hari yang diikuti 135 peserta dan dilanjutkan dengan uji kompetensi bagi 65 developer. Uji kompetensi bagi developer tersebut dilakukan oleh Lembaga Sertifikasi Profresi REI. Jadi REI telah memiliki lembaga sertifikasi sendiri," kata Ketua DPD REI Jawa Tengah MR Prijanto di sela Pelatihan Menjadi Developer Yang Tangguh di Semarang, Selasa.
Prijanto menjelaskan pada uji kompetensi tersebut ada banyak penilaian terhadap developer seperti mengenai pilihan lokasi, pelaksanakan proyek, manajemen keuangan, pemasarannya, dan perizinan, serta penilaian lainnya.
"DPD REI Jateng memiliki anggota 300 developer dan uji kompetensi kali ini merupakan yang pertama untuk di Jateng. Harapannya, nanti pelaksanaan uji komptensi dapat dilakukan secara rutin serta berjenjang. Jika kali ini ujian kompetensi membangun rumah layak huni, bisa saja ke depan uji kompetensi untuk membangun apartemen," katanya.
Prijanto menegaskan bahwa sertifikasi tersebut merupakan salah satu syarat yang sudah diatur dalam UU NO 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman yang mensyaratkan developer harus berkompeten.
"Sertifikasi tersebut juga bagian untuk menghindari developer yang tidak berkompeten atau abal-abal, misalnya developer pergi atau lari," katanya.
Dalam kesempatan sama Ketua Umum REI Soelaeman Soemawinata menambahkan bahwa ada banyak hambatan yang dihadapi para pengembang terkait perizinan dan penyediaan lahan yang terus berkurang, padahal kebutuhan terhadap rumah tetap banyak.
Terkait dengan kebutuhan rumah, Prijanto menambahkan untuk wilayah Jateng di tahun ini masih ada sekitar 900.000 dan REI setiap tahunnya menargetkan penyediaan rumah 10.000 unit setiap tahunnya.
"Peluangnya masih banyak. Apalagi saat ini kami juga ada kerja sama untuk penyediaan rumah bagi para TNI baik itu angkatan darat, angkatan udara, dan angkatan laut, karena mereka diwajibkan memiliki rumah dengan tabungan wajib perumahan (TWP)," demikian Prijanto.
Hadir dalam Pelatihan Menjadi Developer Yang Tangguh tersebut 135 developer yang seluruhnya merupakan anggota REI, tidak hanya dari Kota Semarang tetapi juga ada dari Jawa Barat, Jawa Timur, dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
"Kami akan mengawali dengan pelatihan selama dua hari yang diikuti 135 peserta dan dilanjutkan dengan uji kompetensi bagi 65 developer. Uji kompetensi bagi developer tersebut dilakukan oleh Lembaga Sertifikasi Profresi REI. Jadi REI telah memiliki lembaga sertifikasi sendiri," kata Ketua DPD REI Jawa Tengah MR Prijanto di sela Pelatihan Menjadi Developer Yang Tangguh di Semarang, Selasa.
Prijanto menjelaskan pada uji kompetensi tersebut ada banyak penilaian terhadap developer seperti mengenai pilihan lokasi, pelaksanakan proyek, manajemen keuangan, pemasarannya, dan perizinan, serta penilaian lainnya.
"DPD REI Jateng memiliki anggota 300 developer dan uji kompetensi kali ini merupakan yang pertama untuk di Jateng. Harapannya, nanti pelaksanaan uji komptensi dapat dilakukan secara rutin serta berjenjang. Jika kali ini ujian kompetensi membangun rumah layak huni, bisa saja ke depan uji kompetensi untuk membangun apartemen," katanya.
Prijanto menegaskan bahwa sertifikasi tersebut merupakan salah satu syarat yang sudah diatur dalam UU NO 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman yang mensyaratkan developer harus berkompeten.
"Sertifikasi tersebut juga bagian untuk menghindari developer yang tidak berkompeten atau abal-abal, misalnya developer pergi atau lari," katanya.
Dalam kesempatan sama Ketua Umum REI Soelaeman Soemawinata menambahkan bahwa ada banyak hambatan yang dihadapi para pengembang terkait perizinan dan penyediaan lahan yang terus berkurang, padahal kebutuhan terhadap rumah tetap banyak.
Terkait dengan kebutuhan rumah, Prijanto menambahkan untuk wilayah Jateng di tahun ini masih ada sekitar 900.000 dan REI setiap tahunnya menargetkan penyediaan rumah 10.000 unit setiap tahunnya.
"Peluangnya masih banyak. Apalagi saat ini kami juga ada kerja sama untuk penyediaan rumah bagi para TNI baik itu angkatan darat, angkatan udara, dan angkatan laut, karena mereka diwajibkan memiliki rumah dengan tabungan wajib perumahan (TWP)," demikian Prijanto.
Hadir dalam Pelatihan Menjadi Developer Yang Tangguh tersebut 135 developer yang seluruhnya merupakan anggota REI, tidak hanya dari Kota Semarang tetapi juga ada dari Jawa Barat, Jawa Timur, dan Daerah Istimewa Yogyakarta.