Wonosobo (Antaranews Jateng) - Keluarga penerima manfaat diharapkan dapat mengoptimalkan manfaat bantuan pangan nontunai (BPNT), kata Anggota Komisi D DPRD Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, Handayani.

"BPNT ini sesuai dengan tujuannya adalah untuk mendukung kebutuhan nutrisi seimbang bagi masyarakat yang secara ekonomi masuk golongan kurang mampu sehingga selayaknya setelah diterima benar-benar dioptimalkan penggunaannya," katanya di Wonosobo, Selasa.

Ia menyampaikan hal tersebut saat memantau penyaluran BPNT di Balai Kelurahan Jaraksari, Kecamatan Wonosobo.

Ia menuturkan dengan memanfaatkan bantuan pemerintah berupa beras sebanyak 8 kilogram dan telur ayam 1 kilogram setiap keluarga penerima manfaat paling tidak mendapatkan asupan gizi yang cukup, terutama bagi anak-anak yang masih menjalani masa-masa pendidikan.

Kepada para pendamping program BPNT, Handayani meminta agar distribusi ke  masyarakat penerima manfaat benar-benar dilakukan sesuai prosedur yang ditetapkan pemerintah pusat.

"Hal ini mengingat di Kabupaten Wonosobo saat ini memang belum dapat disalurkan melalui e-warong, karena kendala belum tersedianya alat EDC. Distribusi melalui kelurahan diharapkannya tidak mengurangi fungsi dan manfaat dari BPNT," katanya.      Menurut dia para petugas di lapangan selama ini telah bekerja optimal sehingga warga penerima manfaat dengan mudah menerima bantuan tanpa prosedur rumit.

"Dalam distribusi saya lihat juga ada pendampingan dari bank sehingga warga yang telah memiliki ATM dan hendak mencairkan bantuan dibantu mulai dari proses menggesek di mesin EDC hingga mencetak kupon yang telah dilengkapi barcode untuk pengambilan beras dan telur," katanya.

Petugas pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) untuk wilayah Kelurahan Jaraksari dan Kelurahan Pancurwening, Mita Rosana mengatakan pendampingan bagi para penerima manfaat BPNT di wilayah kerjanya dijalankan sesuai program dan arahan dari pemerintah.

"Kendala relatif tidak ada, hanya sesekali ada warga yang hendak mencairkan bantuan ternyata saldo di ATMnya belum terisi, namun itu tidak banyak," katanya.

Bagi keluarga penerima manfaat yang saldo di ATM sudah terisi, Mita mengaku tidak lama dalam proses pengambilan, karena rata-rata hanya sekitar lima menit paket bantuan berupa beras 8 kilogram dan telur 1 kilogram sudah bisa dibawa pulang.
 

Pewarta : Heru Suyitno
Editor : Heru Suyitno
Copyright © ANTARA 2024