Melbourne (Antaranews Jateng) - Usai memenangkan semifinal, Novak Djokovic dan Rafa Nadal akan menghadapi babak baru di final tunggal putra Australia Terbuka hari Minggu.
   
Keduanya berhasil masuk ke final dengan penampilan yang memukau, dengan Nadal yang berhasil menyelesaikan jejak Stefanos Tsitsipas hanya dengan enam gim dan Djokovic yang menyudahi Lucas Pouille dengan empat gim.
   
Keduanya terbukti tidak tersentuh oleh para petenis yang lebih muda meski usai mereka jauh melampaui lawan-lawannya tersebut.
   
Keduanya akan bertemu di final untuk kedelapan kalinya di Grand Slam dan menjadi yang pertama di arena Melbourne Park setelah keduanya tercatat pernah melakoni duel terlama yaitu lima jam 53 menit di tahun 2012.
   
Sementara kedua pemain telah menambah tumpukan gelar Grand Slam mereka dalam beberapa tahun terakhir, keduanya ternyata tidak saling berhadapan dalam pertandingan perebutan gelar sejak Perancis Terbuka 2014.
   
Pada kali itu, Nadal menang dalam empat set dan unggul 4-3 dalam final Grand Slam mereka.
   
Namun mengingat masalah kebugaran dan rekornya yang tidak menonjol belakangan ini, maka wajar jika ada orang-orang yang meragukan pemain berusia 32 tahun itu mampu menentukan nasibnya pada final di hari Minggu.
   
Petenis kidal itu sempat pensiun sementara akibat cedera di perempat final turnamen tahun lalu dan di semifinal AS Terbuka.
   
Tetapi semua kehilangan itu terbayar dengan aksi gemilang di Melbourne Park di mana ia belum terkalahkan satu set pun.
   
Nadal, yang lebih tua tapi bijaksana, telah menambah kecepatan pukulan servisnya, memungkinkannya untuk lebih agresif pada tembakan kedua dan memperpendek poin untuk mempertahankan tubuhnya.
   
Kualitas tenis dan "kebahagiaannya" dalam permainan menjadi pertanda baik untuk berpeluang mengalahkan lawannya dari Serbia besok dan mengklaim rekor gelar ketujuh di Melbourne.
   
Berbeda dengan Nadal, banyak yang mengharapkan penampilan dari Djokovic di putaran final.
   
Australia Terbuka merupakan turnamen yang telah dikuasainya selama 11 tahun terakhir sejak mengalahkan Jo-Wilfried Tsonga untuk gelar Grand Slam pertamanya pada 2008 saat berusia 20 tahun.
   
Sekarang ia bertaruh untuk gelar Grand Slam ke 15 dan suksesi ketiga, Djokovic tidak cukup dominan seperti Nadal, yang bertahan dalam empat set melawan petenis Rusia Daniil Medvedev dan kemudian mengeluh sakit punggung.
   
Namun ia menghancurkan semua keraguan tentang kondisi permainannya dengan 83 menit mengalahkan Pouille pada hari Jumat.
   
Ia menggambarkan Nadal sebagai saingan terbesarnya dan Djokovic melihat petenis Spanyol itu pun mengincar gelar di Melbourne.
   
"Dengan segala yang dimilikinya, semua kualitas dalam gimnya, membuatnya jauh lebih sulit untuk dihadapi sebagai," katanya.
   
Sementara final Australia Terbuka 2017 antara Roger Federer dan Nadal dipandang sebagai pengingat sentimentalis, pertandingan besok Minggu dapat membuka fase baru dan paling mendebarkan dalam salah satu persaingan tenis terbesar.
   
Pertandingan besok juga dapat membuka kembali debat "terbesar sepanjang masa".
   
Jika Nadal menenggak kemenangan makan akan menjadi pemain ketiga yang mengklaim dua Grand Slam dua kali setelah Roy Emerson dan Rod Laver, sekaligus mengalahkan Federer kedua kalinya.
   
Sedangkan jika kemenangan berpihak pada Djokovic, akan memindahkannya melewati Pete Sampras (14) menjadi nomor tiga dalam daftar pemenang gelar Grand Slam.

Baca juga: Tundukkan Pouille, Djokovic ke final Australia Terbuka

Baca juga: Nadal akhiri harapan Tsitsipas di semifinal Australia Terbuka

 


Pewarta :  Roy Rosa Bachtiar
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024