Pekalongan (Antaranews Jateng) - Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, terus berupaya memaksimalkan pengentasan kemiskinan warga melalui program warung gotong royong elektronik (e-Warong).

Koordinator Tenaga Kesejahteraan Sosial Dinas Sosial Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DinsosP2KB) Kota Pekalongan Wilda Hamisa di
Pekalongan, Senin, mengatakan bahwa e-Warong merupakan program dari Kementerian Sosial bekerjasama dengan Bank BNI sebagai tempat mempermudah bagi keluarga penerima manfaat (KPM) memperoleh bantuan pangan non-tunai (BPNT).

"Sistem e-Warong difokuskan untuk penyaluran BPNT yang sudah berlaku sejak April 2017. Awalnya cuma 2 warung saat diluncurkan pertama kali namun kini sudah mencapai 13 warung yang tersebabr pada empat kecamatan," katanya.

Menurut dia, saat ini jumlah KPM 4.609 orang yang masing-masing akan menerima bantuan senilai Rp110.000 per bulan. 

Adapun, kata dia, uang yang sudah masuk ke setiap rekening KPM hanya bisa digunakan untuk mengambil bantuan dalam bentuk beras dan telur yang pencairannya dilaksanakan setiap tanggal 25.

Ia mengatakan pemilik dan pengelola e-Warong merupakan peserta KPM yang setiap kelompok beranggotakan 10 orang.

"E-Warong dibentuk untuk menambah penghasilan dan meningkatkan kesejahteraan bagi anggotanya yang tak lain merupakan peserta KPM tersebut. Setiap e-Warong melayani 250-400 KPM yang menerima BPNT," katanya.

Menurut dia, melalui program e-Warong maka KPM dapat menambah penghasilan untuk memenuhi kebutuhan mereka dan kesejahteraan akan meningkat.

"Untuk harga barang yang dijual di e-Warong sesuai dengan kesepakatan para anggotanya. Namun arga barang yang ditawarkan masih standar seperti halnya warung biasa," katanya.

Ketua e-Warong Kelurahan Panjang Baru, Kecamatan Pekalongan Utara, Casmia'ah mengatakan para KPM sangat terbantu dengan keberadaan program e-Warong karena hal itu bisa membantu untuk meningkatkan kesejehataran hidup mereka.

"Kami senang sekali karena program ini sangat membantu. Saya bersama anggota lainnya sudah lumayan karena ada pendapatan untuk biaya menyekolahkan anak-anak," katanya.



 

Pewarta : Kutnadi
Editor : Heru Suyitno
Copyright © ANTARA 2024