Solo (Antaranews Jateng) - "Outflow" atau uang yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia (BI) Surakarta pada periode akhir tahun mencapai Rp1,3 triliun atau lebih rendah jika dibandingkan dengan prediksi awal sebesar Rp1,7 triliun.
"Tepatnya realisasi 'outflow' di periode akhir tahun sebesar Rp1.321.759.000," kata Kepala Tim Sistem Pembayaran Pengelolaan Uang Rupiah dan Layanan Administrasi (SPPURLA) Kantor Perwakilan BI Surakarta Bakti Artanta di Solo, Senin.
Ia mengatakan meski lebih rendah jika dibandingkan dengan prediksi awal, angka realisasi ini mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan 'outflow' di masa normal, yaitu sekitar Rp700-800 miliar/bulan.
"Kenaikan ini sangat wajar karena kebutuhan masyarakat terhadap uang kartal juga mengalami peningkatan di masa liburan," katanya.
Sebelumnya, Bank Indonesia Kantor Perwakilan Surakarta menyiapkan uang tunai sebesar Rp1,7 triliun pada akhir tahun ini.
Kepala BI Kantor Perwakilan Surakarta Bandoe Widiarto mengatakan penyiapan uang sejumlah itu untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama perayaan Natal dan Tahun Baru 2019.
"Angka ini mengalami kenaikan sekitar 12 persen jika dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya," katanya.
Ia mengatakan peningkatan uang tunai untuk masyarakat tersebut karena bersamaan libur Natal dan Tahun Baru 2019 dengan masa liburan panjang anak sekolah.
"Kondisi tersebut berdampak pada peningkatan daya beli masyarakat," katanya.
"Tepatnya realisasi 'outflow' di periode akhir tahun sebesar Rp1.321.759.000," kata Kepala Tim Sistem Pembayaran Pengelolaan Uang Rupiah dan Layanan Administrasi (SPPURLA) Kantor Perwakilan BI Surakarta Bakti Artanta di Solo, Senin.
Ia mengatakan meski lebih rendah jika dibandingkan dengan prediksi awal, angka realisasi ini mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan 'outflow' di masa normal, yaitu sekitar Rp700-800 miliar/bulan.
"Kenaikan ini sangat wajar karena kebutuhan masyarakat terhadap uang kartal juga mengalami peningkatan di masa liburan," katanya.
Sebelumnya, Bank Indonesia Kantor Perwakilan Surakarta menyiapkan uang tunai sebesar Rp1,7 triliun pada akhir tahun ini.
Kepala BI Kantor Perwakilan Surakarta Bandoe Widiarto mengatakan penyiapan uang sejumlah itu untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama perayaan Natal dan Tahun Baru 2019.
"Angka ini mengalami kenaikan sekitar 12 persen jika dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya," katanya.
Ia mengatakan peningkatan uang tunai untuk masyarakat tersebut karena bersamaan libur Natal dan Tahun Baru 2019 dengan masa liburan panjang anak sekolah.
"Kondisi tersebut berdampak pada peningkatan daya beli masyarakat," katanya.