Pati (Antaranews Jateng) - Perum Bulog Subdivre II Pati, Jawa Tengah, memastikan stok beras yang dimiliki saat ini tersedia cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sekaligus untuk menjaga stabilitas harga jual beras di pasaran menjelang Hari Raya Natal dan Tahun Baru 2019.

"Ketika harga jual beras di pasaran tetap terkendali, setidaknya laju inflasi juga demikian bisa tetap terkendali," kata Kepala Perum Bulog Subdivre II Pati Muhammad Taufiq di Pati, Kamis.

Ia mengatakan jumlah penyerapan beras yang dilakukan Perum Bulog melalui mitra hingga 17 Desember 2018 mencapai 49.905,65 ton.

Stok beras yang tersedia, kata dia, bisa memenuhi kebutuhan masyarakat hingga September 2018.

Penyerapan beras tersebut, kata dia, baru terealisasi 63,85 persen dari target sebanyak 78.156 ton, namun hal terpenting saat ini mencari cara agar permintaan beras dari Bulog bisa meningkat.

"Jika beras tersimpan terlalu lama di gudang, tentunya akan mengalami penyusutan," ujarnya.

Untuk menjaga kualitas beras yang dimiliki Perum Bulog Pati, kata dia, perlu menjaga keseimbangan antara pemasukan dengan pengeluarannya, sehingga saat ini tengah berupaya melakukan operasi pasar ke sejumlah daerah di wilayah kerja Perum Bulog Subdivre II Pati.

Di antaranya, Kabupaten Pati, Kudus, Jepara, Rembang dan Blora.

Operasi pasar tersebut, kata dia, memanfaatkan cadangan beras pemerintah.

"Kami juga berkoordinasi dengan pemerintah daerah terkait hal itu," ujarnya.

Apalagi, kata dia, menjelang hari raya keagamaan permintaan kebutuhan pokok masyarakat, terutama beras tentunya akan meningkat.

Dalam melakukan OP tersebut, Bulog Pati juga akan menawarkan produk lainnya, seperti gula, minyak goreng, dan tepung.

Untuk harga jual beras dari gudang bulog, kata dia, dijual Rp8.100 per kilogram, sedangkan ketika dalam bentuk kemasan tentunya ada tambahan biaya kemasan sehingga menjadi Rp8.550 per kilogramnya. 

Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024