Jakarta (Antaranews Jateng) – Harlan Boer bersama dengan Langen Srawa Records meluncurkan album “Bila Lapar Melukis”.
Peluncuran album ini bersamaan dengan Painting Exibition. Dalam kesempaan ini Harlan mengatakan pada pembuatan album baru ini, ia bekerja sama dengan 15 seniman untuk membuat cover albumnya dan menjelaskan bagaimana album ini terjadi.
“Awalnya mau mengajak teman teman buat bikin artwork dari lagu lagu saya, tapi salah satu teman bilang kenapa gak elu aja yang bikin. Yaudah jadi saya mencoba untuk membuat, karena suka etnik DIY jadi kepikiran sama mixtape jadi bikin di kertasnya langsung, nah makanya gue motong kanvasnya jadi seukuran CD persis 12x12,” kata Harlan Boer, di ATIGA, Tebet, Jakarta Selatan.
Dalam pembuatan artwork pada cover album “Bila Lapar Melukis” itu ia mengaku pada awalnya terpancing melalui isi lagunya, jadi dari semua gambar yang ada terinspirasi dari lirik lagu.
“Untuk membuat itu semua berawal dari pancingan lagu dulu pertamaya, untuk lagu pertama yang gue bikin itu 'Emas di hati' yang berisikan kisah tentang skate board, jadi untuk orang bisa mengerti sama ide ini, saya bikin contoh satu yaitu di Bila Lapar Melukis itu,” tambahnya.
Lebih lanjut Harlan Boer menjelaskan proses pembuatan album barunya ini, yang mendapat inspirasi dari ketidaksengajaan saat membaca buku biografi.
“Pada awalnya itu hanya ketidaksengajaan saat gue membaca buku biografi dari Affandi, kalau tidak salah Bila Lapar Melukis itu ada di term Ajib Rosidi, jadi dari situ menjadi inspirasi bagi gue untuk membuat album ini,” tambahnya.
Dalam album “Bila Lapar Melukis” ini terdapat 10 lagu yang bisa didengarkan yang semua dinyanyikan oleh Harlan Boer, dengan satu cover vertion dari bandempo yang berjudul “Berlayar”.
Perilisan album ini juga dihadiri oleh seniman tamu, seperti Anggun Priambodo, David Tarigan, Henry Foundation, Johanna Prakasa, Kubil Idris, Lina Nata, Marishka Sukarna, Mushowir Bing, Onx, The Popo, Reza "Asung" Afisina, Saleh Husein, Toma & Kako, Tita Djumaryo, dan Unggul Kardjono.(Editor : Fitri Supratiwi).
Peluncuran album ini bersamaan dengan Painting Exibition. Dalam kesempaan ini Harlan mengatakan pada pembuatan album baru ini, ia bekerja sama dengan 15 seniman untuk membuat cover albumnya dan menjelaskan bagaimana album ini terjadi.
“Awalnya mau mengajak teman teman buat bikin artwork dari lagu lagu saya, tapi salah satu teman bilang kenapa gak elu aja yang bikin. Yaudah jadi saya mencoba untuk membuat, karena suka etnik DIY jadi kepikiran sama mixtape jadi bikin di kertasnya langsung, nah makanya gue motong kanvasnya jadi seukuran CD persis 12x12,” kata Harlan Boer, di ATIGA, Tebet, Jakarta Selatan.
Dalam pembuatan artwork pada cover album “Bila Lapar Melukis” itu ia mengaku pada awalnya terpancing melalui isi lagunya, jadi dari semua gambar yang ada terinspirasi dari lirik lagu.
“Untuk membuat itu semua berawal dari pancingan lagu dulu pertamaya, untuk lagu pertama yang gue bikin itu 'Emas di hati' yang berisikan kisah tentang skate board, jadi untuk orang bisa mengerti sama ide ini, saya bikin contoh satu yaitu di Bila Lapar Melukis itu,” tambahnya.
Lebih lanjut Harlan Boer menjelaskan proses pembuatan album barunya ini, yang mendapat inspirasi dari ketidaksengajaan saat membaca buku biografi.
“Pada awalnya itu hanya ketidaksengajaan saat gue membaca buku biografi dari Affandi, kalau tidak salah Bila Lapar Melukis itu ada di term Ajib Rosidi, jadi dari situ menjadi inspirasi bagi gue untuk membuat album ini,” tambahnya.
Dalam album “Bila Lapar Melukis” ini terdapat 10 lagu yang bisa didengarkan yang semua dinyanyikan oleh Harlan Boer, dengan satu cover vertion dari bandempo yang berjudul “Berlayar”.
Perilisan album ini juga dihadiri oleh seniman tamu, seperti Anggun Priambodo, David Tarigan, Henry Foundation, Johanna Prakasa, Kubil Idris, Lina Nata, Marishka Sukarna, Mushowir Bing, Onx, The Popo, Reza "Asung" Afisina, Saleh Husein, Toma & Kako, Tita Djumaryo, dan Unggul Kardjono.(Editor : Fitri Supratiwi).