Solo (Antaranews Jateng) - Sebagian pedagang korban kebakaran Pasar Legi yang terjadi beberapa waktu lalu saat ini mulai menempati pasar darurat yang didirikan di sejumlah titik.
"Memang ada sebagian yang sudah mulai menempati, namun sebagian lagi belum. Oleh karena itu, kami mengimbau para pedagang agar segera menempati pasar darurat," kata Lurah Pasar Legi Marsono di Solo, Senin.
Ia mengatakan dengan adanya pasar darurat maka para pedagang seharusnya tidak lagi menggelar dagangannya secara sembarangan.
Meski masih memberikan kelonggaran, jika tidak segera mengikuti aturan maka pihaknya tidak segan untuk melakukan penertiban.
"Khususnya bagi pedagang yang menggelar dagangan sembarangan sehingga membuat kondisi jalan menjadi semrawut," katanya.
Adapun, beberapa titik pasar darurat yang bisa digunakan untuk berjualan para pedagang di antaranya di sepanjang pinggir Jalan Sabang dan hanggar yang ada di Halaman Pasar Legi.
Salah satu pedagang Warsi baru hari ini menempati pasar darurat, tepatnya di Los 274 Hanggar Pasar Legi. Wanita berusia 47 tahun tersebut sebelumnya berjualan di tenda biru pinjaman Kementerian Perdagangan.
"Tempatnya di sebelah barat pasar, saya sudah jualan di sana sekitar dua minggu. Sebetulnya sudah mulai banyak yang beli, kalau begini kan pelanggan jadi susah lagi cari saya," katanya.
Ia mengakui untuk sementara ini masih mengurangi volume dagangannya karena penjualan belum normal seperti sebelum terjadi kebakaran.
"Sebelum kebakaran saya menempati los di lantai 1 Pasar Legi. Saat itu saya juga berani stok banyak karena losnya agak luas, kalau sekarang kan terbatas, pembeli juga belum banyak jadi mengurangi stok dulu," katanya.
"Memang ada sebagian yang sudah mulai menempati, namun sebagian lagi belum. Oleh karena itu, kami mengimbau para pedagang agar segera menempati pasar darurat," kata Lurah Pasar Legi Marsono di Solo, Senin.
Ia mengatakan dengan adanya pasar darurat maka para pedagang seharusnya tidak lagi menggelar dagangannya secara sembarangan.
Meski masih memberikan kelonggaran, jika tidak segera mengikuti aturan maka pihaknya tidak segan untuk melakukan penertiban.
"Khususnya bagi pedagang yang menggelar dagangan sembarangan sehingga membuat kondisi jalan menjadi semrawut," katanya.
Adapun, beberapa titik pasar darurat yang bisa digunakan untuk berjualan para pedagang di antaranya di sepanjang pinggir Jalan Sabang dan hanggar yang ada di Halaman Pasar Legi.
Salah satu pedagang Warsi baru hari ini menempati pasar darurat, tepatnya di Los 274 Hanggar Pasar Legi. Wanita berusia 47 tahun tersebut sebelumnya berjualan di tenda biru pinjaman Kementerian Perdagangan.
"Tempatnya di sebelah barat pasar, saya sudah jualan di sana sekitar dua minggu. Sebetulnya sudah mulai banyak yang beli, kalau begini kan pelanggan jadi susah lagi cari saya," katanya.
Ia mengakui untuk sementara ini masih mengurangi volume dagangannya karena penjualan belum normal seperti sebelum terjadi kebakaran.
"Sebelum kebakaran saya menempati los di lantai 1 Pasar Legi. Saat itu saya juga berani stok banyak karena losnya agak luas, kalau sekarang kan terbatas, pembeli juga belum banyak jadi mengurangi stok dulu," katanya.