Jakarta (Antaranews Jateng) - Setelah berhasil melakukan panggilan video 5G pertama di dunia, Oppo berkomitmen untuk menaikkan nilai investasinya pada divisi penelitian dan pengembangan (litbang).
Founder dan CEO Oppo Tony Chen, dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Kamis, mengumumkan peningkatan investasi litbang senilai 10 miliar yuan atau setara dengan Rp21 triliun pada tahun mendatang.
Angka ini merupakan peningkatan nilai investasi terbesar dari tahun ke tahun dengan persentase peningkatan 150 persen.
Dengan melakukan peningkatan bidang penelitian dan pengembangan, Oppo mengembangkan keahlian teknisnya untuk meningkatkan kemampuannya pada kemajuan teknologi.
Baca juga: Ponsel layar lipat Oppo bakal muncul di MWC 2019
Lebih lanjut, Oppo akan memanfaatkan kecerdasan buatan (AI) untuk mengembangkan berbagai perangkat pintar, termasuk jam tangan cerdas dan teknologi rumah pintar, untuk mengeksplorasi dan memenuhi tuntutan konsumen yang semakin ketat di era Internet of Things (IOT).
"Selain berjuang untuk menjadi produsen pertama yang meluncurkan smartphone 5G, tahun mendatang, eksplorasi Oppo atas peluang aplikasi di era 5G+ pada akhirnya akan membuka berbagai kesempatan baru pada pengembangan jaringan 5G," ujar Tony Chen.
Oppo membentuk tim 5G pada awal 2015 dan memulai penelitian dan pengembangan sejak awal kehadiran teknologi 5G.
Ketika standar 5G telah dibekukan pada Desember 2017, Oppo berinvestasi dalam pengembangan produk 5G, dengan mewujudkan integrasi sinyal 5G dan jaringan data pada Agustus 2018 sebelum mewujudkan koneksi smartphone 5G pertama pada Oktober lalu.
Baca juga: Alasan Oppo belum ikuti tren empat kamera
Oppo menerapkan teknologi AI di berbagai aplikasi termasuk fotografi, pengenalan wajah dan identifikasi sidik jari sambil memperkenalkan banyak fitur inovatif termasuk fitur mempercantik pada kamera depan 3D portrait lighting dan pengenalan cerdas.
"Manfaat yang dibawa oleh teknologi AI akan benar-benar terwujud di era 5G. Untuk Oppo, AI adalah kemampuan dan pola pikir, dan prospek pengembangan kami untuk AI sangat luas," kata Tony Chen.
Dengan menggunakan AI untuk terus mempelajari kebiasaan pengguna, smartphone Oppo nantinya dapat proaktif memberikan layanan yang lebih baik dan pengalaman yang lebih personal.
Tony Chen juga menekankan komitmen Oppo untuk menjadi pemimpin di era di mana 5G, AI dan IoT akan diterapkan secara luas.
"Kita harus berani mengeksplorasi, berani melakukan terobosan dan berani berinovasi," ujar dia.
"Di masa depan, OPPO sepenuhnya akan mengintegrasikan inovasi teknologi dengan seni dan kemanusiaan, mengembangkan perangkat pintar dan rumah pintar dengan smartphone sebagai intinya, dengan dasar untuk memenuhi harapan orang pada kehidupan yang lebih baik," tambah dia.
Baca juga: Nokia dan Oppo sepakati perjanjian paten multi-tahun
Founder dan CEO Oppo Tony Chen, dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Kamis, mengumumkan peningkatan investasi litbang senilai 10 miliar yuan atau setara dengan Rp21 triliun pada tahun mendatang.
Angka ini merupakan peningkatan nilai investasi terbesar dari tahun ke tahun dengan persentase peningkatan 150 persen.
Dengan melakukan peningkatan bidang penelitian dan pengembangan, Oppo mengembangkan keahlian teknisnya untuk meningkatkan kemampuannya pada kemajuan teknologi.
Baca juga: Ponsel layar lipat Oppo bakal muncul di MWC 2019
Lebih lanjut, Oppo akan memanfaatkan kecerdasan buatan (AI) untuk mengembangkan berbagai perangkat pintar, termasuk jam tangan cerdas dan teknologi rumah pintar, untuk mengeksplorasi dan memenuhi tuntutan konsumen yang semakin ketat di era Internet of Things (IOT).
"Selain berjuang untuk menjadi produsen pertama yang meluncurkan smartphone 5G, tahun mendatang, eksplorasi Oppo atas peluang aplikasi di era 5G+ pada akhirnya akan membuka berbagai kesempatan baru pada pengembangan jaringan 5G," ujar Tony Chen.
Oppo membentuk tim 5G pada awal 2015 dan memulai penelitian dan pengembangan sejak awal kehadiran teknologi 5G.
Ketika standar 5G telah dibekukan pada Desember 2017, Oppo berinvestasi dalam pengembangan produk 5G, dengan mewujudkan integrasi sinyal 5G dan jaringan data pada Agustus 2018 sebelum mewujudkan koneksi smartphone 5G pertama pada Oktober lalu.
Baca juga: Alasan Oppo belum ikuti tren empat kamera
Oppo menerapkan teknologi AI di berbagai aplikasi termasuk fotografi, pengenalan wajah dan identifikasi sidik jari sambil memperkenalkan banyak fitur inovatif termasuk fitur mempercantik pada kamera depan 3D portrait lighting dan pengenalan cerdas.
"Manfaat yang dibawa oleh teknologi AI akan benar-benar terwujud di era 5G. Untuk Oppo, AI adalah kemampuan dan pola pikir, dan prospek pengembangan kami untuk AI sangat luas," kata Tony Chen.
Dengan menggunakan AI untuk terus mempelajari kebiasaan pengguna, smartphone Oppo nantinya dapat proaktif memberikan layanan yang lebih baik dan pengalaman yang lebih personal.
Tony Chen juga menekankan komitmen Oppo untuk menjadi pemimpin di era di mana 5G, AI dan IoT akan diterapkan secara luas.
"Kita harus berani mengeksplorasi, berani melakukan terobosan dan berani berinovasi," ujar dia.
"Di masa depan, OPPO sepenuhnya akan mengintegrasikan inovasi teknologi dengan seni dan kemanusiaan, mengembangkan perangkat pintar dan rumah pintar dengan smartphone sebagai intinya, dengan dasar untuk memenuhi harapan orang pada kehidupan yang lebih baik," tambah dia.
Baca juga: Nokia dan Oppo sepakati perjanjian paten multi-tahun