Purbalingga (Antaranews Jateng) - Kepala desa (kades) di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, diminta mewujudkan pemerintahan yang berwirausaha karena saat sekarang berada pada era "reinventing government", kata Pelaksana Tugas Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi.
     
"Oleh karena itu, seorang kades harus memiliki inovasi, harus memiliki kreativitas, baik dalam menyelenggarakan pemerintahan desanya maupun pemberdayaan masyarakatnya," kata Bupati saat membuka Bursa Inovasi Desa di Pendopo Dipokusumo, Purbalingga, Kamis.

Terkait dengan hal itu, dia mengatakan pemerintah desa harus memiliki semangat wirausaha untuk mewirausahakan birokrasi dengan menggali segala potensi yang ada di desanya.

Selanjutnya, potensi tersebut didayagunakan serta dimanfaatkan guna mendorong produktivitas, efektivitas, dan efisiensi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

"Untuk mewujudkan hal itu, pemerintah pusat telah memberi dorongan melalui Dana Desa yang selalu meningkat setiap tahunnya. Dana Desa yang diterima Kabupaten Purbalingga pada tahun 2016 sebesar Rp149,5 miliar, kemudian pada tahun 2017 meningkat menjadi Rp191,2 miliar, tahun 2018 sebesar Rp199,9 miliar, dan tahun 2019 bertambah menjadi Rp237,2 miliar," katanya.

Menurut dia, Dana Desa yang merupakan kebijakan pemerintah pusat agar desa-desa lebih berdaya itu harus dikelola dengan cara yang baik, transparan, dan akuntabel sehingga tidak menimbulkan permasalahan hukum.

"Pemanfaatannya tentu guna meningkatkan geliat pembangunan ekonomi di desa, sehingga nantinya peningkatan Dana Desa dari pusat dapat dirasakan oleh masyarakat di desa," tegasnya.

Terkait dengan Bursa Inovasi Desa, Bupati mengatakan hal itu merupakan kegiatan yang baru pertama kali diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Purbalingga. 

Dia mengharapkan melalui kegiatan tersebut dapat tercipta ide dan inisiatif pemberdayaan yang pada akhirnya dapat mengurangi kemiskinan serta dapat memotivasi desa lain yang belum memiliki inovasi sehingga terwujud kemadirian desa.

"Jika tahun ini Bursa Inovasi Desa baru diikuti setiap kecamatan (dari 18 kecamatan se-Purbalingga), tahun depan harus menampilkan hasil inovasi dari 224 desa karena pada tahun 2019, kami punya program desa tematik, mulai seluruh desa harus memiliki ciri khas yang diambil dari potensi lokal dari masing-masing desa," katanya.

Bursa Inovasi Desa yang ditujukan untuk mendorong penggunaan Dana Desa yang lebih berkualitas, efektif, dan efisien melalui berbagai kegaiatan pembanguan, pemberdayaan masyarakat, serta peka terhadap kebutuhan masyarakat desa itu memamerkan aneka produk-produk yang khas, baik kerajinan, produk pertanian, pariwisata, dan beragam ide-ide kreatif.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (Dinpermasdes) Kabupaten Purbalingga Muhammad Najib mengatakan tujuan khusus Bursa Inovasi Desa adalaj menyediakan katalisasi pembangunan desa dalam bentuk inovasi kebaruan dalam praktik-praktik pembangunan desa dan sebagai sarana pertukaran pengetahuan antardesa dan antardaerah.

"Dalam jangka menengah diharapkan mendorong produktivitas dan pertumbuhan ekonomi pedesaan serta membangun kapasitas desa yang berkelanjutan," katanya.

Ia mengatakan kegiatan yang dikoordinasikan oleh Tim Pelaksana Inovasi Desa itu diharapkan dapat meningkatkan kapasitas para pelaku-pelaku pembangunan desa, menyediakan sistem pengelolaan pengetahuan sebagai contoh-contoh inovasi pembangunan desa yang dapat dibagikan antardesa, serta memperkuat peran pendamping dengan memberikan banyak referensi inovasi dalam praktik pembangunan dan pertukaran pengetahuan. 
 

Pewarta : Sumarwoto
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024