Solo (Antaranews Jateng) - Perseroan Terbatas Bank Central Asia Tbk (BCA) menargetkan penyaluran 2.000.000 kartu Gerbang Pembayaran Nasional (GPN) hingga akhir tahun ini.
"Saat ini kartu yang sudah kami salurkan kepada nasabah sekitar 700.000 kartu. Sedangkan yang masih dalam proses sekitar 1,2 juta kartu," kata Kepala Kantor Fungsional Consumer Card Yogyakarta Ratri Rusiyati Paulina di sela sosialisasi mengenai kartu GPN di Solo, Rabu.
Ratri Rusiyati Paulina menyebutkan jumlah nasabah BCA di seluruh Indonesia sekitar 17 juta nasabah. Ia mengatakan 10 persen dari penyaluran GPN merupakan nasabah dari eks-Karesidenan Surakarta.
Untuk merealisasikan target tersebut, pihaknya terus melakukan langkah sosialisasi kepada nasabah maupun merchant BCA. Dengan begitu diharapkan jumlah pengguna kartu tersebut makin banyak.
Pada kesempatan yang sama, Senior Vice President Branch Bussiness Management BCA Herry Theo mengatakan bahwa integrasi melalui GPN tersebut ditujukan agar tercipta efisiensi sistem pembayaran.
"Selain itu, juga meningkatkan keamanan dan memperkuat kemandirian sistem pembayaran nasional. Melalui sistem ini transaksi domestik akan saling terhubung, baik secara interkoneksi maupun 'interior ability'," katanya.
Menurut Herry Theo, penggunaan GPN juga memiliki banyak keunggulan, di antaranya pengambilan uang tunai bisa dilakukan di seluruh mesin ATM yang berlogo GPN dan transaksi melalui uang elektronik bisa dilakukan pada seluruh mesin EDC yang berlogo GPN.
"Untuk biaya transaksi juga lebih minim, seperti untuk MDR (merchant discount rate, red), jika sebelumnya nasabah dikenakan biaya 3,5 persen, saat ini hanya dikenakan 0,15 persen untuk merchant dan 1 persen untuk nasabah," katanya.
Hingga Oktober 2018, di Soloraya terdapat 6.083 mesin EDC dan 224 mesin ATM yang siap melayani transaksi kartu GPN. Menurut dia, untuk lebih menginformasikan penerimaan GPN tersebut, terdapat stiker khusus logo GPN di setiap ATM dan mesin EDC BCA.
Sementara itu, Kepala Tim Sistem Pembayaran Pengelolaan Uang Rupiah dan Layanan Administrasi (SPPURLA) Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Surakarta Bakti Artanta mengatakan bahwa selama ini sosialisasi penggunaan kartu GPN terus dilakukan.
"Kami juga mengimbau agar nasabah lebih berhati-hati dalam menggunakan kartu debit. Selama ini banyak nasabah yang terkadang tidak teliti dengan kondisi yang ada, kadang merchant meminta dua kali 'swipe' dalam transaksi. Ini yang harus diwaspadai, sebab kasusnya bisa digunakan untuk kloning data," kata Bakti Artanta.
"Saat ini kartu yang sudah kami salurkan kepada nasabah sekitar 700.000 kartu. Sedangkan yang masih dalam proses sekitar 1,2 juta kartu," kata Kepala Kantor Fungsional Consumer Card Yogyakarta Ratri Rusiyati Paulina di sela sosialisasi mengenai kartu GPN di Solo, Rabu.
Ratri Rusiyati Paulina menyebutkan jumlah nasabah BCA di seluruh Indonesia sekitar 17 juta nasabah. Ia mengatakan 10 persen dari penyaluran GPN merupakan nasabah dari eks-Karesidenan Surakarta.
Untuk merealisasikan target tersebut, pihaknya terus melakukan langkah sosialisasi kepada nasabah maupun merchant BCA. Dengan begitu diharapkan jumlah pengguna kartu tersebut makin banyak.
Pada kesempatan yang sama, Senior Vice President Branch Bussiness Management BCA Herry Theo mengatakan bahwa integrasi melalui GPN tersebut ditujukan agar tercipta efisiensi sistem pembayaran.
"Selain itu, juga meningkatkan keamanan dan memperkuat kemandirian sistem pembayaran nasional. Melalui sistem ini transaksi domestik akan saling terhubung, baik secara interkoneksi maupun 'interior ability'," katanya.
Menurut Herry Theo, penggunaan GPN juga memiliki banyak keunggulan, di antaranya pengambilan uang tunai bisa dilakukan di seluruh mesin ATM yang berlogo GPN dan transaksi melalui uang elektronik bisa dilakukan pada seluruh mesin EDC yang berlogo GPN.
"Untuk biaya transaksi juga lebih minim, seperti untuk MDR (merchant discount rate, red), jika sebelumnya nasabah dikenakan biaya 3,5 persen, saat ini hanya dikenakan 0,15 persen untuk merchant dan 1 persen untuk nasabah," katanya.
Hingga Oktober 2018, di Soloraya terdapat 6.083 mesin EDC dan 224 mesin ATM yang siap melayani transaksi kartu GPN. Menurut dia, untuk lebih menginformasikan penerimaan GPN tersebut, terdapat stiker khusus logo GPN di setiap ATM dan mesin EDC BCA.
Sementara itu, Kepala Tim Sistem Pembayaran Pengelolaan Uang Rupiah dan Layanan Administrasi (SPPURLA) Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Surakarta Bakti Artanta mengatakan bahwa selama ini sosialisasi penggunaan kartu GPN terus dilakukan.
"Kami juga mengimbau agar nasabah lebih berhati-hati dalam menggunakan kartu debit. Selama ini banyak nasabah yang terkadang tidak teliti dengan kondisi yang ada, kadang merchant meminta dua kali 'swipe' dalam transaksi. Ini yang harus diwaspadai, sebab kasusnya bisa digunakan untuk kloning data," kata Bakti Artanta.