Magelang (Antaranews Jateng) - 200 lebih pelari dari 30 negara bakal adu cepat dalam Bank Jateng Borobudhur Marathon 2018 di kawasan Candi Borobudur di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah pada 18 November 2018.

Kompas sebagai event organizer Borobudur Marathon 2018 melalui Pemimpin Redaksi  Budiman Tanuredjo di Magelang, Sabtu, mengatakan dari jumlah pelari sebanyak 10.000 atlet, terdapat 205 pelari luar negeri.

Ia menuturkan peserta dari luar negeri mengalami peningkatan dibanding Borobudur Marathon 2017, yakni diikuti 27 negara dengan 178 pelari luar negeri.
 
Hal yang juga menarik adalah perubahan dari kategori, pada 2017 pelari-pelari menumpuk di 10 K hampir 70 persen, sekarang komposisi sudah terbalik orang-orang sudah naik kelas, yang full marathon  (42,195 KM) sebanyak 46 persen, kemudian  half marathon 39 persen dan 10 K terdapat 30 persen.

 Berdasarkan sisi kepesertaan luar negeri paling banyak dari Malaysia, kemudian Kenya, dan Singapura.
 
Peserta marathon tertua, yakni Judith Van Ginkel (85) warga Belanda William Herman Vollmert (76) warga USA, Masdjuki (75), Adji Baroto (75), dan Wisdarmanto (74)  

 Ia menuturkan yang membedakan pelaksanaan Borobudur Marathon 2018 dengan pelaksanaan tahun 2017, yakni tahun ini sebelum pelaksanaan Borobudur Marathon diselenggarakan Friendship Run yang merupakan kegiatan lari menempuh jarak 3,7 kilometer dengan rute di sekitar kawasan situs budaya Candi Pawon.

"Kami berharap melalui acara ini dapat memberikan dampak yang signifikan kepada sektor pariwisata dan ekonomi di Magelang dan sekitarnya," katanya.
 
Ia mengatakan tahun ini Borobudur Marathon juga menambahkan "blu line" di sepanjang rute marathon. Sebagai marathon pertama di Indonesia yang menggunakan blue line diharapkan dapat menunjukkan para pelari jalur tercepat dan paling efisien menuju ke garis finish. 
 

Pewarta : Heru Suyitno
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024