Solo (Antaranews Jateng) - Bursa Efek Indonesia (BEI) Surakarta mendorong pelaku start up atau usaha rintisan memanfaatkan fasilitas IDX Incubator atau inkubator yang disiapkan oleh BEI.
"Saat ini BEI telah memiliki inkubator yang berfungsi sebagai tempat belajar perusahaan rintisan atau start up, baik CV, PT, maupun perorangan," kata Kepala BEI Surakarta Wira Adibrata di Solo, Senin.
Ia mengatakan selama di inkubator, peserta akan memperoleh pelatihan selama enam bulan. Pada kesempatan tersebut, peserta bisa belajar mengeksplorasi ide, membuat susunan laporan keuangan, hingga cara untuk go public.
Meski demikian, dikatakannya, saat ini inkubator milik BEI tersebut baru dibuka di tiga kota, yaitu Jakarta, Surabaya, dan Bandung.
"Meski di Kota Solo belum ada, kami mendorong para pelaku start up untuk ikut menjajal fasilitas tersebut. Jika ada yang tertarik maka kami akan menjembatani untuk masuk ke kelas di tiga kota tersebut," katanya.
Oleh karena itu, belum lama ini ia mengundang 22 pelaku start up di Soloraya untuk mengikuti sosialisasi mengenai IDX Incubator tersebut.
"Pada prinsipnya kami ingin memperkenalkan pasar modal dan alternatif pendanaan, sekaligus memperkenalkan inkubator yang ada di BEI ini," katanya.
Sebelumnya, Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Triawan Munaf mengatakan nantinya akan ada fasilitas pembiayaan dari publik untuk memajukan startup yang dibina oleh Bekraf.
"Untuk bisa memperoleh fasilitas tersebut, saat ini start upkami dorong untuk bisa menangani pembukuan yang baik karena untuk bisa `go public` pembukuan harus transparan," katanya.
"Saat ini BEI telah memiliki inkubator yang berfungsi sebagai tempat belajar perusahaan rintisan atau start up, baik CV, PT, maupun perorangan," kata Kepala BEI Surakarta Wira Adibrata di Solo, Senin.
Ia mengatakan selama di inkubator, peserta akan memperoleh pelatihan selama enam bulan. Pada kesempatan tersebut, peserta bisa belajar mengeksplorasi ide, membuat susunan laporan keuangan, hingga cara untuk go public.
Meski demikian, dikatakannya, saat ini inkubator milik BEI tersebut baru dibuka di tiga kota, yaitu Jakarta, Surabaya, dan Bandung.
"Meski di Kota Solo belum ada, kami mendorong para pelaku start up untuk ikut menjajal fasilitas tersebut. Jika ada yang tertarik maka kami akan menjembatani untuk masuk ke kelas di tiga kota tersebut," katanya.
Oleh karena itu, belum lama ini ia mengundang 22 pelaku start up di Soloraya untuk mengikuti sosialisasi mengenai IDX Incubator tersebut.
"Pada prinsipnya kami ingin memperkenalkan pasar modal dan alternatif pendanaan, sekaligus memperkenalkan inkubator yang ada di BEI ini," katanya.
Sebelumnya, Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Triawan Munaf mengatakan nantinya akan ada fasilitas pembiayaan dari publik untuk memajukan startup yang dibina oleh Bekraf.
"Untuk bisa memperoleh fasilitas tersebut, saat ini start upkami dorong untuk bisa menangani pembukuan yang baik karena untuk bisa `go public` pembukuan harus transparan," katanya.