Purbalingga (Antaranews Jateng) - Salah seorang petani stroberi di Desa Serang, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, Ahmad Sutaryo, beralih ke budi daya tanaman bunga untuk mendukung pengembangan destinasi wisata di wilayah lereng sebelah timur Gunung Slamet itu.

"Saya terpaksa mengubah tanah sewaan ini dari semula ditanami stoberi menjadi tanaman bunga karena kondisi cuaca tidak menentu. Pengalihan ini juga untuk mendukung kepariwisataan di Desa Serang," katanya di Desa Serang, Kecamatan Karangreja, Purbalingga, Senin.

Ia mengakui lahan pertanian tersebut sebenarnya masih memungkinkan untuk ditanami stroberi jika menanamnya di dalam green house.

Menurut dia, buah stroberi yang dihasilkan tidak bisa maksimal jika ditanam di tempat terbuka saat musim hujan.

Oleh karena itu, dia berinisiatif untuk memanfaatkan lahannya dengan menanam tanaman bunga seperti bunga matahari, bunga iriancis, dan bunga pagoda karena tidak mudah mati serta bisa bertahan pada musim hujan maupun kemarau.

Bahkan, kata dia, bunga iriancis dapat tumbung dengan baik ketika musim hujan, sedangkan bunga matahari dapat tumbuh pada dua musim.

"Saya berharap, kebun bunga ini selesai pada akhir tahun 2018 sehingga dapat dibuka untuk pengunjung pada liburan tahun baru 2019," katanya.

Lebih lanjut, Sutaryo mengatakan pengalihan kebun stroberi menjadi kebun bunga itu sebagai upaya untuk ikut menggeliatkan pariwisata di Desa Serang.

Oleh karena itu, kata dia, di lahan seluas 8.000 meter persegi yang sebagian telah ditanami bunga matahari serta sebagian lagi masih proses penanaman bunga iriancis dan pagoda akan dilengkapi dengan sejumlah gazebo sebagai tempat duduk bagi pengunjung.

"Mudah-mudahan ke depannya semakin banyak destinasi wisata di  Desa Serang," katanya. 

Pewarta : Sumarwoto
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024