Batang (Antaranews Jateng) - Ribuan pohon trembesi ditanam oleh Pemerintah Kabupaten Batang, Pemprov Jawa Tengah, serta Djarum Foundation di sepanjang ruas tol Batang-Semarang sebagai upaya mengurangi pemanasan global, Sabtu.
Vice President Djarum Foundation FX. Supanji di Batang, Sabtu, mengatakan bahwa penanaman pohon peneduh tersebut merupakan komitmen bersama baik dari Pemkab Batang, Pemprov, dan Djarum Foundation, serta pihak pengembang tol untuk mengurangi pemanasan global di Jateng.
"Penanaman 10 ribu pohon trembesi di jalur tol Batang-Semarang sepanjang 75 kilometer ini merupakan rangkaian program Djarum Trees For Life (DTFL) Trans Jawa. Inisiatif penanaman pohon trembesi merupakan upaya nyata Djarum Foundation bersama Jasa Marga, Pemkab Batang, dan Pemprov Jateng sebagai upaya melestarikan dan menjaga lingkungan demi kehidupan yang lebih baik di masa depan," katanya.
Ia mengatakan ruas jalan tol merupakan jalur vital transportasi baik orang maupun barang, sehingga perlu dibutuhkan penghijauan untuk memberikan kenyamanan para pengguna jalan bebas hambatan itu.
"Penanaman pohon ini sangat perlu dilakukan demi memberikan kesejukan dan juga mengurangi dampak C02 dan perubahan iklim. Selain itu juga kegiatan penghijauan akan mengurangi dampak pemanasan global," katanya.
Menurut dia, dipilihnya pohon trembesi sebagai pohon peneduh ini karena efektivitas pohon yang berjuluk "Ki Hujan" ini mampu menyerap gas C02 mencapai 28,5 ton per tahun dan bentuk pohon trembesi seperti kanopi atau payung raksasa juga bisa menurunkan suhu udara hingga 4 derajat celcius.
"Oleh karena, pohon trembesi sangat cocok ditanam pada wilayah yang panas dan dilalui kendaraan," katanya.
Bupati Batang Wihaji mengatakan pemkab sangat mendukung adanya kegiatan penghijauan dan menyambut baik niatan pemerintah pusat yang berencana membuka tol akhir 2018.
"Masyarakat akan sangat terbantu jika tol bisa difungsikan. Namun, kami juga berharap, pemerintah pusat mengabulkan penambahan rest area yang sudah kami ajukan," katanya.
Vice President Djarum Foundation FX. Supanji di Batang, Sabtu, mengatakan bahwa penanaman pohon peneduh tersebut merupakan komitmen bersama baik dari Pemkab Batang, Pemprov, dan Djarum Foundation, serta pihak pengembang tol untuk mengurangi pemanasan global di Jateng.
"Penanaman 10 ribu pohon trembesi di jalur tol Batang-Semarang sepanjang 75 kilometer ini merupakan rangkaian program Djarum Trees For Life (DTFL) Trans Jawa. Inisiatif penanaman pohon trembesi merupakan upaya nyata Djarum Foundation bersama Jasa Marga, Pemkab Batang, dan Pemprov Jateng sebagai upaya melestarikan dan menjaga lingkungan demi kehidupan yang lebih baik di masa depan," katanya.
Ia mengatakan ruas jalan tol merupakan jalur vital transportasi baik orang maupun barang, sehingga perlu dibutuhkan penghijauan untuk memberikan kenyamanan para pengguna jalan bebas hambatan itu.
"Penanaman pohon ini sangat perlu dilakukan demi memberikan kesejukan dan juga mengurangi dampak C02 dan perubahan iklim. Selain itu juga kegiatan penghijauan akan mengurangi dampak pemanasan global," katanya.
Menurut dia, dipilihnya pohon trembesi sebagai pohon peneduh ini karena efektivitas pohon yang berjuluk "Ki Hujan" ini mampu menyerap gas C02 mencapai 28,5 ton per tahun dan bentuk pohon trembesi seperti kanopi atau payung raksasa juga bisa menurunkan suhu udara hingga 4 derajat celcius.
"Oleh karena, pohon trembesi sangat cocok ditanam pada wilayah yang panas dan dilalui kendaraan," katanya.
Bupati Batang Wihaji mengatakan pemkab sangat mendukung adanya kegiatan penghijauan dan menyambut baik niatan pemerintah pusat yang berencana membuka tol akhir 2018.
"Masyarakat akan sangat terbantu jika tol bisa difungsikan. Namun, kami juga berharap, pemerintah pusat mengabulkan penambahan rest area yang sudah kami ajukan," katanya.