Semarang (Antaranews Jateng) - Pondokan (homestay) balai ekonomi desa (balkondes) di sekitar kawasan Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, menawarkan nilai lebih kepada wisatawan domestik dan mancanegara.
Keterangan yang dihimpun dari sejumlah balkondes di Magelang hingga Rabu menunjukkan bahwa pondokan balkondes tersebut memiliki standar dan kenyamanan sekelas hotel berbintang.
"Balkondes beserta pondokannya memang diminati wisatawan domestik dan mancanegara sehingga prospeknya pun cerah," kata Sekretaris Perusahaan PT TWC Akhmad Mukhlis ketika dihubungi dari Semarang, Rabu.
Bahkan, katanya, Balkondes TWC di Ngaran yang dikelola oleh GUMN PT TWC (Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, Ratu Boko) sudah berbagi keuntungan dengan desa dan penduduk setempat.?
Di Balkondes TWC, wisatawan selain bisa memilih 23 kamar beragam kelas, mereka juga bisa memanfaatkan balkondes untuk beragam kegiatan, seperti kumpul bersama (gathering), pernikahan, dan lainnya. Di balkondes ini juga menyediakan toko cendera mata yang lumayan komplet.
Balkondes TWC yang beroperasi menjelang Lebaran 2017, menurut Mukhlis, sudah mulai membagikan keuntungan kepada desa yang lahannya digunakan untuk balai. Begitu pula penduduk yang di atasnya didirikan pondokan, mereka sudah menerima pembagian laba.
"Menjelang Lebaran 2018, desa dan penduduk sudah menikmati hasilnya," katanya tanpa merinci rupiahnya.
Jadi, menurut Mukhlis, balkondes beserta pondokannya selain memberi nilai plus kepada wisatawan juga memberi nilai tambah kepada desa, pemilik lahan, serta penduduk sekitar yang mendapatkan manfaat dari bertambahnya perputaran uang.
Pondokan di balkondes yang diinisiasi Kementerian BUMN ini tidak sekadar menawarkan penginapan, namun memberi kesempatan penginap untuk menjelajahi kawasan sekitar Candi Borobudur.
Mereka bisa menjelajajah dengan berjalan kaki, bisa pula memanfaatkan mobil VW Safari terbuka milik penduduk yang sudah didesain unik dan menarik.
Selain itu, balkondes juga menawarkan ruang terbuka lebih luas karena di dalam pembangunan balai ini diintegrasikan dengan lokasi kegiatan seni, budaya, hingga makanan khas perdesaan.
Sebanyak 19 balkondes yang tersebar di 19 desa di Kecamatan Borobudur ?tersebut juga mengajak wisatawan untuk menjelajahi kawasan sekitar yang dikelilingi perbukitan.
Di Balkondes Ngargogondo, misalnya, wisatawan bisa menjelajahi Bukit Menoreh yang legendaris karena lokasinya berdekatan dengan pondokan.
Keterangan yang dihimpun dari sejumlah balkondes di Magelang hingga Rabu menunjukkan bahwa pondokan balkondes tersebut memiliki standar dan kenyamanan sekelas hotel berbintang.
"Balkondes beserta pondokannya memang diminati wisatawan domestik dan mancanegara sehingga prospeknya pun cerah," kata Sekretaris Perusahaan PT TWC Akhmad Mukhlis ketika dihubungi dari Semarang, Rabu.
Bahkan, katanya, Balkondes TWC di Ngaran yang dikelola oleh GUMN PT TWC (Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, Ratu Boko) sudah berbagi keuntungan dengan desa dan penduduk setempat.?
Di Balkondes TWC, wisatawan selain bisa memilih 23 kamar beragam kelas, mereka juga bisa memanfaatkan balkondes untuk beragam kegiatan, seperti kumpul bersama (gathering), pernikahan, dan lainnya. Di balkondes ini juga menyediakan toko cendera mata yang lumayan komplet.
Balkondes TWC yang beroperasi menjelang Lebaran 2017, menurut Mukhlis, sudah mulai membagikan keuntungan kepada desa yang lahannya digunakan untuk balai. Begitu pula penduduk yang di atasnya didirikan pondokan, mereka sudah menerima pembagian laba.
"Menjelang Lebaran 2018, desa dan penduduk sudah menikmati hasilnya," katanya tanpa merinci rupiahnya.
Jadi, menurut Mukhlis, balkondes beserta pondokannya selain memberi nilai plus kepada wisatawan juga memberi nilai tambah kepada desa, pemilik lahan, serta penduduk sekitar yang mendapatkan manfaat dari bertambahnya perputaran uang.
Pondokan di balkondes yang diinisiasi Kementerian BUMN ini tidak sekadar menawarkan penginapan, namun memberi kesempatan penginap untuk menjelajahi kawasan sekitar Candi Borobudur.
Mereka bisa menjelajajah dengan berjalan kaki, bisa pula memanfaatkan mobil VW Safari terbuka milik penduduk yang sudah didesain unik dan menarik.
Selain itu, balkondes juga menawarkan ruang terbuka lebih luas karena di dalam pembangunan balai ini diintegrasikan dengan lokasi kegiatan seni, budaya, hingga makanan khas perdesaan.
Sebanyak 19 balkondes yang tersebar di 19 desa di Kecamatan Borobudur ?tersebut juga mengajak wisatawan untuk menjelajahi kawasan sekitar yang dikelilingi perbukitan.
Di Balkondes Ngargogondo, misalnya, wisatawan bisa menjelajahi Bukit Menoreh yang legendaris karena lokasinya berdekatan dengan pondokan.