Semarang (Antaranews Jateng) - Aplikasi kesehatan terpadu berbasis online, Halodoc, memperkenalkan layanan terbaru berupa Halodoc Goes to Hospital yang menjadi sebuah solusi inovatif dan memberikan kemudahan bagi pasien dalam menebus resep saat berobat ke rumah sakit, baik obat racikan maupun nonracikan.
"Layanan Halodoc Goes to Hospital hadir untuk memudahkan pasien agar tidak perlu mengantre lama di rumah sakit, hal ini merupakan bagian dari wujud komitmen kami yang berkesinambungan pada masyarakat Indonesia dalam mempermudah akses kesehatan dengan cepat dan nyaman," kata Jonathan Sudharta selaku CEO Halodoc di Semarang, Selasa.
Ia menyebutkan, berobat ke rumah sakit menjadi tantangan tersendiri bagi pasien karena mengharuskan mereka menjalankan sejumlah tahapan mulai dari pendaftaran, konsultasi dokter hingga pembayaran layanan, dan pelayanan resep obat dengan proses kompleks.
Menurut dia, terdapat tujuh alasan utama yang mendasari pasien enggan melakukan berobat jalan, waktu tunggu pelayanan yang lama, tidak memiliki biaya berobat, tidak ada biaya transpor, tidak ada sarana transportasi, memilih mengobati diri sendiri, tidak ada yang mendampingi, dan merasa tidak perlu obat.
"Kami juga berupaya untuk membangun sinergi positif bersama rumah sakit untuk menghadirkan pelayanan prima bagi setiap pasien," ujarnya.
Layanan Halodoc Goes to Hospital, kata dia, dapat diakses oleh setiap pasien, baik pasien umum maupun pasien BPJS, termasuk pasien baru maupun pasien rawat jalan yang sudah rutin menebus obat di rumah sakit.
Berikut ini tahapan apa yang perlu dilakukan pasien dalam menikmati layanan Halodoc Goes to Hospital yakni setelah menjalani konsultasi dengan dokter, pasien akan mendapatkan resep obat sesuai dengan sakit yang dialami.
Kemudian, pasien melakukan pembayaran atas layanan konsultasi yang diberikan oleh dokter berikut dengan resep obat yang ingin ditebus.
Pada saat proses pembayaran inilah, pihak rumah sakit akan memberikan penawaran kepada pasien untuk pengantaran obat melalui layanan Halodoc Goes to Hospital.
Apabila pasien setuju menggunakan layanan ini, pasien hanya perlu melakukan dua langkah mudah yaitu pasien mengisi data tambahan untuk pengiriman obat dan melakukan pembayaran obat sesuai dengan resep yang direkomendasikan oleh dokter.
Setelahsemua tahapan tersebut terpenuhi, maka pasien dapat langsung meninggalkan rumah sakit dan menunggu pihak Halodoc mengantarkan obat ke alamat yang dikehendaki dengan jarak maksimal 40 kilometer, tanpa menunggu lama.
"Pasien dapat memantau proses penebusan resep obat melalui akun pribadi yang telah didaftarkan pada aplikasi Halodoc, bahkan pasien juga bisa mengetahui tata cara konsumsi obat melalui aplikasi," katanya.
Bagi pasien di Kota Semarang layanan Halodoc Goes to Hospital dapat digunakan di dua rumah sakit yakni SMC RS Telogorejo, dan RS William Booth, sedangkan bagi pasien yang bermukim di wilayah Jawa Tengah lainnya juga dapat menggunakan layanan ini di RS Dr. Oen Surakarta serta RS Mitra Keluarga di Kota Tegal.
Kedepannya, Halodoc juga akan menambah kerja sama dengan sejumlah rumah sakit untuk menjangkau lebih banyak pasien.
"Besar harapan kami kehadiran Halodoc Goes to Hospital bisa dimanfaatkan dengan baik, tidak saja oleh pasien namun juga oleh sejumlah rumah sakit di kota Semarang dan Jateng agar mampu mendorong tingkat kepuasan pasien dalam memberikan layanan yang cepat dan bermutu," ujarnya.
Ketua Umum Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSSI) Kuntjoro mengatakan bahwa teknologi digital sangat cepat berkembang dan mulai masuk ke komunitas kesehatan salah satunya rumah sakit dan akan membantu rumah sakit dalam menunjang pelayanan ke pasien secara lebih efisien serta efektif.
"Kami mengapresiasi kehadiran Halodoc Goes to Hospital sebagai salah satu aplikasi dalam mendukung hal tersebut. Besar harapan kami, layanan ini dapat meningkatkan kepuasan pasien," ujarnya.
Sementara itu, Marketing Manager SMC RS Telogorejo Grace Harianto menambahkan, sebagai salah satu rumah sakit terbesar di Semarang, pihaknya terus berupaya untuk memberikan layanan berkualitas bagi masyarakat yang diwujudkan melalui penyediaan fasilitas kesehatan berstandar tinggi, termasuk farmasi yang melayani lebih dari 700 resep obat rawat jalan setiap harinya.
"Kehadiran Halodoc Goes to Hospital memungkinkan kami mengurai antrean farmasi serta menjaga kenyamanan pasien dalam memperoleh obat, pasien kini tak perlu antre dan dapat fokus istirahat untuk pemulihan kesehatannya," katanya.
"Layanan Halodoc Goes to Hospital hadir untuk memudahkan pasien agar tidak perlu mengantre lama di rumah sakit, hal ini merupakan bagian dari wujud komitmen kami yang berkesinambungan pada masyarakat Indonesia dalam mempermudah akses kesehatan dengan cepat dan nyaman," kata Jonathan Sudharta selaku CEO Halodoc di Semarang, Selasa.
Ia menyebutkan, berobat ke rumah sakit menjadi tantangan tersendiri bagi pasien karena mengharuskan mereka menjalankan sejumlah tahapan mulai dari pendaftaran, konsultasi dokter hingga pembayaran layanan, dan pelayanan resep obat dengan proses kompleks.
Menurut dia, terdapat tujuh alasan utama yang mendasari pasien enggan melakukan berobat jalan, waktu tunggu pelayanan yang lama, tidak memiliki biaya berobat, tidak ada biaya transpor, tidak ada sarana transportasi, memilih mengobati diri sendiri, tidak ada yang mendampingi, dan merasa tidak perlu obat.
"Kami juga berupaya untuk membangun sinergi positif bersama rumah sakit untuk menghadirkan pelayanan prima bagi setiap pasien," ujarnya.
Layanan Halodoc Goes to Hospital, kata dia, dapat diakses oleh setiap pasien, baik pasien umum maupun pasien BPJS, termasuk pasien baru maupun pasien rawat jalan yang sudah rutin menebus obat di rumah sakit.
Berikut ini tahapan apa yang perlu dilakukan pasien dalam menikmati layanan Halodoc Goes to Hospital yakni setelah menjalani konsultasi dengan dokter, pasien akan mendapatkan resep obat sesuai dengan sakit yang dialami.
Kemudian, pasien melakukan pembayaran atas layanan konsultasi yang diberikan oleh dokter berikut dengan resep obat yang ingin ditebus.
Pada saat proses pembayaran inilah, pihak rumah sakit akan memberikan penawaran kepada pasien untuk pengantaran obat melalui layanan Halodoc Goes to Hospital.
Apabila pasien setuju menggunakan layanan ini, pasien hanya perlu melakukan dua langkah mudah yaitu pasien mengisi data tambahan untuk pengiriman obat dan melakukan pembayaran obat sesuai dengan resep yang direkomendasikan oleh dokter.
Setelahsemua tahapan tersebut terpenuhi, maka pasien dapat langsung meninggalkan rumah sakit dan menunggu pihak Halodoc mengantarkan obat ke alamat yang dikehendaki dengan jarak maksimal 40 kilometer, tanpa menunggu lama.
"Pasien dapat memantau proses penebusan resep obat melalui akun pribadi yang telah didaftarkan pada aplikasi Halodoc, bahkan pasien juga bisa mengetahui tata cara konsumsi obat melalui aplikasi," katanya.
Bagi pasien di Kota Semarang layanan Halodoc Goes to Hospital dapat digunakan di dua rumah sakit yakni SMC RS Telogorejo, dan RS William Booth, sedangkan bagi pasien yang bermukim di wilayah Jawa Tengah lainnya juga dapat menggunakan layanan ini di RS Dr. Oen Surakarta serta RS Mitra Keluarga di Kota Tegal.
Kedepannya, Halodoc juga akan menambah kerja sama dengan sejumlah rumah sakit untuk menjangkau lebih banyak pasien.
"Besar harapan kami kehadiran Halodoc Goes to Hospital bisa dimanfaatkan dengan baik, tidak saja oleh pasien namun juga oleh sejumlah rumah sakit di kota Semarang dan Jateng agar mampu mendorong tingkat kepuasan pasien dalam memberikan layanan yang cepat dan bermutu," ujarnya.
Ketua Umum Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSSI) Kuntjoro mengatakan bahwa teknologi digital sangat cepat berkembang dan mulai masuk ke komunitas kesehatan salah satunya rumah sakit dan akan membantu rumah sakit dalam menunjang pelayanan ke pasien secara lebih efisien serta efektif.
"Kami mengapresiasi kehadiran Halodoc Goes to Hospital sebagai salah satu aplikasi dalam mendukung hal tersebut. Besar harapan kami, layanan ini dapat meningkatkan kepuasan pasien," ujarnya.
Sementara itu, Marketing Manager SMC RS Telogorejo Grace Harianto menambahkan, sebagai salah satu rumah sakit terbesar di Semarang, pihaknya terus berupaya untuk memberikan layanan berkualitas bagi masyarakat yang diwujudkan melalui penyediaan fasilitas kesehatan berstandar tinggi, termasuk farmasi yang melayani lebih dari 700 resep obat rawat jalan setiap harinya.
"Kehadiran Halodoc Goes to Hospital memungkinkan kami mengurai antrean farmasi serta menjaga kenyamanan pasien dalam memperoleh obat, pasien kini tak perlu antre dan dapat fokus istirahat untuk pemulihan kesehatannya," katanya.