Roppongi, Tokyo (Antaranews Jateng) - Aktor dan sutradara asal Inggris, Ralph Fiennes, berharap gelaran festival film bukan sekadar mencari film dan aktor terbaik, melainkan sebagai perayaan atau pesta berkumpulnya ide-ide kreatif.
Ralph Fiennes hadir di Festival Film Tokyo 2018 (TIFF) untuk pemutaran film "The White Crow" yang masuk dalam 16 film kompetisi, menyingkirkan 1.829 judul dari 109 negara dalam proses seleksi.
"Saya rasa kompetisi film itu bagus, tapi bukan mencari film pemenang atau aktor terbaik," kata Ralph Fiennes kepada Antara di Roppongi Hills Tokyo, Sabtu (27/10) malam.
"Menurut saya, lebih baik kompetisi dijadikan sebuah perayaan. Siapa yang menang mungkin menjadi hal yang kurang menarik," kata aktor kelahiran Ipswich, Inggris, 55 tahun lalu itu.
Ia mengatakan, bagian terbaik dari festival film adalah berkumpulnya para sineas yang berdiskusi tentang ide-ide segar dalam pembuatan film.
"Bagian terbaik dari festival adalah pertemuan para sineas, film diputar selama beberapa hari, lalu menghadirkan diskusi. Saya rasa itu akan menjadi perayaan untuk pembuat film," katanya.
Ia berpendapat banyak aktor dan sutradara hebat lahir dari festival film karena "ketika pembuat film berkumpul bersama membahas film, akan muncul ide-ide yang kuat."
Baca juga: Ralph Fiennes: Saya masih belajar menjadi sutradara
Aktor muda
Untuk itu, pemeran Gareth Mallory dalam "Skyfall" itu mempercayai aktor muda Oleg Ivenko untuk memerankan Rudolf Nureyev dalam "The White Crow", mengangkat cerita seniman muda dari buku "Rudolf Nureyev: The Life" karya Julie Kavanagh.
"Dari awal saya percaya film ini membutuhkan aktor yang bagus, dan saya percaya akan ada beberapa anak muda yang mengisi peran ini," kata Ralph pada jumpa pers di EX Theater Roppongi.
"Melalui casting di Rusia, kami menemukan banyak anak muda, akhirnya ada 4-5 orang sebelum menemukan Oleg," jelasnya.
Baca juga: Ralph Fiennes bicara perbedaan jadi aktor dan sutradara
Pemeran Monsieur Gustave dalam "The Grand Budapest Hotel" itu terang-terangan memuji Oleg Ivenko yang dinilai memiliki insting kuat untuk menjadi aktor.
"Dia punya kualitas. Dia punya insting sebagai aktor. Saya melihatnya dengan jelas bahwa dia bisa memahami sesuatu dengan cepat," katanya.
"The White Crow" merupakan film ketiga yang digarap Ralph Finnes sebagai sutradara setelah "The Invisible Woman" dan "Coriolanus". (Editor : Fitri Supratiwi).
Ralph Fiennes hadir di Festival Film Tokyo 2018 (TIFF) untuk pemutaran film "The White Crow" yang masuk dalam 16 film kompetisi, menyingkirkan 1.829 judul dari 109 negara dalam proses seleksi.
"Saya rasa kompetisi film itu bagus, tapi bukan mencari film pemenang atau aktor terbaik," kata Ralph Fiennes kepada Antara di Roppongi Hills Tokyo, Sabtu (27/10) malam.
"Menurut saya, lebih baik kompetisi dijadikan sebuah perayaan. Siapa yang menang mungkin menjadi hal yang kurang menarik," kata aktor kelahiran Ipswich, Inggris, 55 tahun lalu itu.
Ia mengatakan, bagian terbaik dari festival film adalah berkumpulnya para sineas yang berdiskusi tentang ide-ide segar dalam pembuatan film.
"Bagian terbaik dari festival adalah pertemuan para sineas, film diputar selama beberapa hari, lalu menghadirkan diskusi. Saya rasa itu akan menjadi perayaan untuk pembuat film," katanya.
Ia berpendapat banyak aktor dan sutradara hebat lahir dari festival film karena "ketika pembuat film berkumpul bersama membahas film, akan muncul ide-ide yang kuat."
Baca juga: Ralph Fiennes: Saya masih belajar menjadi sutradara
Aktor muda
Untuk itu, pemeran Gareth Mallory dalam "Skyfall" itu mempercayai aktor muda Oleg Ivenko untuk memerankan Rudolf Nureyev dalam "The White Crow", mengangkat cerita seniman muda dari buku "Rudolf Nureyev: The Life" karya Julie Kavanagh.
"Dari awal saya percaya film ini membutuhkan aktor yang bagus, dan saya percaya akan ada beberapa anak muda yang mengisi peran ini," kata Ralph pada jumpa pers di EX Theater Roppongi.
"Melalui casting di Rusia, kami menemukan banyak anak muda, akhirnya ada 4-5 orang sebelum menemukan Oleg," jelasnya.
Baca juga: Ralph Fiennes bicara perbedaan jadi aktor dan sutradara
Pemeran Monsieur Gustave dalam "The Grand Budapest Hotel" itu terang-terangan memuji Oleg Ivenko yang dinilai memiliki insting kuat untuk menjadi aktor.
"Dia punya kualitas. Dia punya insting sebagai aktor. Saya melihatnya dengan jelas bahwa dia bisa memahami sesuatu dengan cepat," katanya.
"The White Crow" merupakan film ketiga yang digarap Ralph Finnes sebagai sutradara setelah "The Invisible Woman" dan "Coriolanus". (Editor : Fitri Supratiwi).