Jakarta (Antaranews Jateng) - CEO Google Sundar Pichai mengatakan bahwa perusahaannya telah memecat 48 karyawan selama dua tahun terakhir karena pelecehan seksual, termasuk 13 manajer senior ke atas dan tidak ada yang menerima pesangon.
Pernyataan Pichai itu disampaikan melalui email yang dikirimkan ke semua karyawannya pada Kamis (24/10) sebagai tanggapan terhadap pemberitaan yang menyebutkan bahwa Google melindungi segelintir eksekutif perusahaan yang terlibat pelecehan seksual, termasuk pencipta Android Andy Rubin.
Pichai, seperti dilaporkan CNBC, dikutip Jumat, juga mengatakan bahwa ada alat-alat baru di Google yang bisa digunakan karyawan untuk melaporkan pelecehan seksual atau pelanggaran.
Karyawan Google juga bisa melaporkan pelanggaran seksual secara anonim (tanpa menyebut identitas diri), kata Pichai dalam email itu.
Email ini juga ditandatangani oleh Eileen Naughton, wakil presiden Google untuk operasi SDM.
New York Times belum lama lalu melaporkan bahwa Google telah memberikan “pesangon” 90 juta dolar kepada Andy Rubin yang diminta mengundurkan diri dari perusahaan setelah seorang karyawan wanita melaporkan bahwa Andy pernah memintanya melakukan seks oral di sebuah kamar hotel.
Pernyataan Pichai itu disampaikan melalui email yang dikirimkan ke semua karyawannya pada Kamis (24/10) sebagai tanggapan terhadap pemberitaan yang menyebutkan bahwa Google melindungi segelintir eksekutif perusahaan yang terlibat pelecehan seksual, termasuk pencipta Android Andy Rubin.
Pichai, seperti dilaporkan CNBC, dikutip Jumat, juga mengatakan bahwa ada alat-alat baru di Google yang bisa digunakan karyawan untuk melaporkan pelecehan seksual atau pelanggaran.
Karyawan Google juga bisa melaporkan pelanggaran seksual secara anonim (tanpa menyebut identitas diri), kata Pichai dalam email itu.
Email ini juga ditandatangani oleh Eileen Naughton, wakil presiden Google untuk operasi SDM.
New York Times belum lama lalu melaporkan bahwa Google telah memberikan “pesangon” 90 juta dolar kepada Andy Rubin yang diminta mengundurkan diri dari perusahaan setelah seorang karyawan wanita melaporkan bahwa Andy pernah memintanya melakukan seks oral di sebuah kamar hotel.